Kanada tertarik untuk membantu RI dalam pengembangan energi nuklir

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, menyatakan kesediaan negaranya untuk membantu Indonesia mengembangkan energi nuklir sebagai sumber energi alternatif untuk mengatasi perubahan iklim.

\”Kanada memiliki pengalaman dan keahlian yang luas terkait sumber daya nuklir, dan kami ingin membagikannya dengan Indonesia,\” kata dia saat wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta pada Jumat.

Menurut Hussen, pihaknya mengakui upaya Indonesia untuk menggunakan listrik nuklir sebagai alternatif untuk memenuhi permintaan energi nasional yang meningkat sambil menjaga tingkat emisi di tengah perubahan iklim.

Karena pengembangan sumber daya nuklir di Indonesia masih dalam tahap awal, Kanada siap membantu dalam mengembangkan ekosistem energi nuklir, regulasi, dan pendanaan, katanya.

Sementara itu, kerja sama dalam aspek teknologi nuklir dapat dilakukan pada tahap selanjutnya, tambahnya.

\”Kita harus memahami bahwa selain teknologi, ada pendanaan, teknis, dan aspek lain yang harus disiapkan,\” kata Hussen.

Berita terkait: Indonesia memajukan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir menjadi tahun 2029

Pemerintah Kanada juga sedang menjelajahi penggunaan sumber daya nuklir di negara-negara ASEAN lainnya untuk membantu mencapai target mitigasi iklim dan mengurangi emisi sambil memastikan pemenuhan kebutuhan energi.

Indonesia dan Kanada diketahui telah menjajaki kerja sama dalam pengembangan nuklir.

Pada KTT Khusus ASEAN-Kanada pada Oktober 2024, delegasi dari kedua negara membahas kerja sama yang diusulkan dalam pengembangan reaktor modular kecil (SMR) sebagai sumber energi nuklir yang terjangkau dan aman.

\”Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri Justin Trudeau menyatakan keinginannya untuk membagikan pengalaman dan keahlian Kanada dalam memajukan energi nuklir dan teknologi dengan negara-negara ASEAN,\” informasi Hussen.

Lebih lanjut, Organisasi Riset Energi Nuklir Indonesia Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORTN BRIN) pada Desember 2024 menandatangani surat minat (LOI) dengan Laboratorium Nuklir Kanada (CNL) untuk kerja sama dalam penelitian dan pengembangan teknologi nuklir.

MEMBACA  Presiden Tiongkok Xi Mengucapkan Selamat kepada Prabowo atas Pencapaiannya sebagai Presiden RI

Menurut kepala ORTN BRIN, Syaiful Bakhri, saat itu, kolaborasi difokuskan pada penelitian dan pengembangan teknologi nuklir melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, termasuk pertukaran dan kunjungan peneliti dan mahasiswa.

Berita terkait: Dewan Energi menunjuk 29 lokasi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di masa depan

Penerjemah: Nabil Ihsan, Resinta Sulistiyandari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2025