Pemimpin Turki akan mengadakan pembicaraan tingkat tinggi dengan Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif di Islamabad.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah tiba di Pakistan untuk kunjungan dua hari guna meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi antara Ankara dan Islamabad.
Erdogan, didampingi oleh delegasi tingkat tinggi dan istrinya, tiba di ibukota Pakistan pada Rabu malam dan dijadwalkan mengadakan pertemuan tingkat tinggi pada hari Kamis.
Dia disambut oleh rekan sejawat Pakistannya Asif Ali Zardari, Perdana Menteri Shehbaz Sharif, dan pejabat pemerintah senior lainnya.
Erdogan mengunjungi Pakistan atas undangan Sharif, menurut pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri.
Peliput Al Jazeera Kamal Hyder, melaporkan dari Islamabad, mengatakan kunjungan Erdogan “penting” karena kedua negara menghadapi perubahan geopolitik di wilayah dan di Barat, termasuk kembalinya Presiden AS Donald Trump ke Gedung Putih.
Hyder mengatakan bahwa selain pembahasan tentang perdagangan dan kerjasama militer yang lebih erat, isu Palestina kemungkinan akan dibahas selama pertemuan resmi.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengatakan presiden Turki akan bersama-sama memimpin “Sesi ke-7 Dewan Kerjasama Strategis Tingkat Tinggi Pakistan-Turki (HLSCC)” dan pihak-pihak diharapkan akan menandatangani sejumlah perjanjian.
Menurut pernyataan kementerian, HLSCC akan memberikan “arahan strategis untuk lebih memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara”.
Pakistan, yang telah menyaksikan lonjakan kekerasan bersenjata dalam beberapa bulan terakhir, telah mendeploy polisi tambahan dan pasukan paramiliter untuk memastikan keamanan pemimpin Turki dan delegasinya.
Kunjungan ini datang beberapa jam setelah kedutaan Amerika Serikat mengeluarkan peringatan perjalanan, mengutip ancaman oleh Taliban Pakistan terhadap Masjid Faisal di Islamabad, dan meminta warganya untuk menghindari kunjungan ke masjid dan daerah sekitarnya sampai pemberitahuan selanjutnya.
Pakistan adalah pemberhentian ketiga dari perjalanan tiga negara Erdogan, yang juga membawanya ke dua negara Asia Tenggara, Malaysia dan Indonesia.