Maroko telah menandatangani kontrak dengan Elbit Systems Israel untuk membeli sistem artileri gerak sendiri yang dipasarkan sebagai “teruji dalam pertempuran” oleh produsen senjata terkenal itu. Surat kabar Prancis La Tribune melaporkan bahwa kesepakatan tersebut, yang mencakup pembelian 36 Atmos 2000 (Sistem howitzer yang dipasang di truk otonom), terjadi di tengah perselisihan dengan KNDS Prancis, pemasok senjata utama Maroko sebelumnya.
Ketegangan meningkat antara Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko dan KNDS setelah kegagalan teknis pada sistem artileri Caesar milik perusahaan Prancis itu, yang membuat beberapa di antaranya tidak dapat dioperasikan oleh Maroko.
Dengan perjanjian baru ini, Israel telah menjadi pemasok senjata terbesar ketiga bagi Maroko, yang mencakup 11 persen dari total impor senjatanya, menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI).
Elbit Systems memasok pasukan pendudukan Israel dengan pesawat nirawak, amunisi, kendaraan tempur, rudal, dan berbagai jenis persenjataan lainnya.
Perusahaan memasarkan sebagian besar senjatanya sebagai “teruji dalam pertempuran,” yang berarti senjata tersebut telah digunakan dalam serangan berdarah terhadap rakyat Palestina.
Maret lalu, Elbit mengatakan pendapatannya meningkat karena penjualan amunisi yang lebih tinggi ke Israel untuk perang genosida di Gaza.
Perusahaan terkenal itu memasok ratusan produk ke kementerian perang Israel, termasuk pesawat nirawak, artileri, amunisi, dan sistem peperangan elektronik.
Rabat telah berubah dari memiliki hubungan rahasia dengan Tel Aviv menjadi sekutu terbukanya dalam beberapa tahun terakhir. Maroko menandatangani perjanjian normalisasi yang ditengahi AS dengan rezim Tel Aviv pada tahun 2020, yang menuai kecaman dari warga Maroko dan Palestina yang mengecam pakta tersebut sebagai tikaman terhadap perjuangan Palestina.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, AS setuju untuk mengakui klaim Maroko atas wilayah Sahara Barat yang disengketakan, tempat Front Polisario yang didukung Aljazair berupaya mendirikan negara merdeka di sana.
Kemitraan baru Maroko dengan Elbit Systems memperkuat militer negara Arab tersebut saat memerangi Front Polisario.