Jakarta (ANTARA) – Otoritas Kapital Nusantara (OIKN) menargetkan 60 persen limbah di Kota Nusantara (IKN) didaur ulang atau di-upcycle, menurut Wakil OIKN untuk Lingkungan dan Sumber Daya Alam Myrna Asnawati Safitri.
“Masalah limbah adalah salah satu masalah yang terus muncul di kota-kota di seluruh dunia. Oleh karena itu, di IKN, 60 persen limbahnya harus didaur ulang,” ujar Safitri dalam diskusi online di sini pada hari Senin.
Sementara itu, sisanya dari limbah yang tidak didaur ulang akan digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik atau diolah untuk membuat produk baru.
Wakil tersebut mencatat bahwa fasilitas pengelolaan limbah terpadu sedang dibangun di Kota Nusantara untuk memfasilitasi daur ulang limbah.
Namun, Safitri mengatakan, aspek yang lebih penting yang harus diperhatikan terkait pengelolaan limbah di ibu kota baru adalah gaya hidup dan cara berpikir penduduknya tentang limbah.
“Akan membantu kita jika individu dapat mulai mengurangi limbah dari diri mereka sendiri,” tegasnya.
Berita terkait: OIKN tekankan perlunya praktik gaya hidup minimal limbah di Nusantara
Pejabat tersebut menekankan bahwa OIKN sedang mendidik murid sekolah tentang pengelolaan limbah yang tepat melalui program pendidikan “Sekolah Saya Memiliki Limbah Minimal”.
“Biasanya, jika murid sudah memiliki kesadaran, mereka akan memberi tahu orang tuanya untuk melakukannya begitu mereka pulang ke rumah,” ungkap Safitri.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sedang mengembangkan fasilitas pengelolaan limbah terpadu di Kota Nusantara sebagai salah satu infrastruktur dasar yang dikembangkan untuk ibu kota baru pada periode 2022-2024.
Pengelolaan limbah yang tepat adalah salah satu persyaratan agar Kota Nusantara menjadi kota global yang berkelanjutan, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
Otoritas menargetkan 100 persen limbah di Kota Nusantara didaur ulang untuk mencegahnya menumpuk di tempat pembuangan sampah. Limbah yang dihasilkan di ibu kota baru akan dipilah dari sumbernya dan diolah secara komprehensif di fasilitas tersebut.
Ibu kota baru juga mengadopsi strategi proyeksi konservatif yang akan membuat hanya lima persen dari limbah kota tersebut berakhir di tempat pembuangan sampah.
Berita terkait: Pemerintah dorong implementasi ekonomi sirkular dalam pengembangan IKN
Penerjemah: Aji Cakti, Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024