Pegiat media sosial Ade Armando kembali menjadi sorotan setelah pernyataannya mengenai penghafalan Alquran di era digital viral. Menurutnya, perkembangan teknologi telah mengubah cara manusia mengakses kitab suci sehingga praktik menghafal tidak lagi menjadi kebutuhan utama. Ade menyoroti bahwa di masa lalu, penghafalan Alquran memiliki peran penting dalam menjaga keaslian teks suci sebelum adanya media cetak. Namun, saat ini Alquran sudah terdokumentasi dengan baik dan dapat diakses dengan mudah melalui perangkat elektronik.
Ade menjelaskan bahwa sekarang Alquran telah tercetak dalam jumlah jutaan dan dapat diakses secara luas, sehingga kemampuan menghafal secara keseluruhan dianggap tidak lagi mendesak. Umat Islam kini bisa dengan mudah mencari ayat-ayat yang dibutuhkan hanya dengan menggunakan ponsel. Ade menegaskan bahwa dengan adanya cetakan Alquran yang luas, penghafalan tidak lagi menjadi hal yang utama.
Pernyataan Ade Armando langsung menuai kritik dari netizen. Banyak yang tidak setuju dan menilai pendapatnya keliru. Ada yang menegaskan bahwa penghafalan Alquran tetap penting karena dapat menjadi acuan jika terjadi kesalahan cetakan. Alquran sendiri tidak bisa direvisi atau diubah, sehingga penghafalannya tetap memiliki nilai yang penting.
Netizen juga menyindir Ade dengan mengatakan bahwa beliau tidak memiliki kapasitas untuk membahas hal-hal yang bersifat akidah dan kewajiban yang merupakan urusan Allah dan Rasul-Nya. Ada juga yang mempertanyakan manfaat dari pendapat Ade jika dibandingkan dengan manfaat penghafalan Alquran di akhirat. Kritik terhadap Ade terus mengalir di media sosial.
Pada akhirnya, perdebatan mengenai penghafalan Alquran di era digital masih terus berlanjut. Setiap individu memiliki pandangan yang berbeda-beda terkait hal ini, dan penting untuk menghormati pendapat orang lain meskipun berbeda dengan pendapat sendiri.