Indonesia membentuk tim tugas nasional untuk menangani FMD pada hewan ternak

Kementerian Pertanian telah membentuk Satuan Tugas Nasional Penyakit Mulut dan Kuku (FMD) sebagai langkah strategis untuk memerangi penyebaran FMD pada hewan ternak di Indonesia.

“Satuan tugas ini bertujuan untuk memastikan kolaborasi dan sinergi dalam mengharmonisasi pengendalian FMD hingga ke tingkat regional,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian tersebut, Agung Suganda, dalam konferensi pers di sini pada hari Sabtu.

Satuan tugas melibatkan berbagai asosiasi petani dan kelompok profesional, seperti Asosiasi Alumni Peternakan Indonesia (ISPI) dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI).

Menurut Suganda, satuan tugas nasional akan memantau penanganan FMD di semua wilayah, termasuk merespons laporan dari peternak hewan.

Pendidikan terkait penanganan FMD, vaksinasi di sekitar lokasi kasus FMD yang ditemukan, dan menyediakan akses informasi terkait distribusi vaksin juga akan diperkuat melalui satuan tugas tersebut.

Kementerian Pertanian telah menyiapkan empat juta dosis vaksin untuk menangani wabah FMD di Indonesia.

“Harapannya, kami dapat mendistribusikan empat juta dosis vaksin dalam waktu sesingkat mungkin,” katanya.

Ia optimis bahwa pembentukan satuan tugas nasional akan segera diikuti dengan reaktivasi satuan tugas FMD di berbagai provinsi, kabupaten, dan kota yang telah dibentuk sebelumnya pada tahun 2022.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS) dari 9 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025, setidaknya empat ribu kasus FMD tercatat di Indonesia.

Budi Guntoro, anggota Satgas Nasional FMD, juga mengundang semua fakultas peternakan universitas di Indonesia untuk membentuk satuan tugas serupa untuk mendukung penanganan FMD di wilayah masing-masing.

Ia menegaskan bahwa universitas memiliki sumber daya manusia yang melimpah dan dapat melibatkan mahasiswa untuk turun langsung ke lapangan membantu pemerintah menangani FMD.

MEMBACA  Pemerintah untuk meningkatkan ekspor produk manufaktur bernilai tinggi

“Tugas satuan tugas (di universitas) adalah penyebaran informasi, terutama terkait biosekuriti kepada petani di wilayah,” katanya.

Berita terkait: Kementerian Pertanian mengirimkan 12.500 dosis vaksin FMD ke Jawa Timur

Berita terkait: Barantin menjamin ternak impor Australia bebas dari FMD, LSD

Berita terkait: Bantul mengusulkan pengadaan vaksin FMD ke Pemerintah Pusat

Penerjemah: Luqman Hakim, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar