Pemerintah telah memutuskan untuk menyatakan PT Pegadaian sebagai bank emas nasional untuk mengakomodasi kemampuan Indonesia dalam memproduksi batangan emas, kata Menteri BUMN Erick Thohir. Berbicara kepada media di Jakarta pada hari Kamis, dia menginformasikan bahwa bank emas tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan komoditas emas, sejalan dengan kerjasama pemrosesan batangan emas yang telah dibangun antara produsen tambang milik negara PT Antam dan produsen emas PT Freeport Indonesia. Antam dan Freeport akan mengembangkan sistem untuk menghasilkan cadangan emas yang cukup sehingga akan tersedia sebagai tabungan masyarakat, tambahnya. “Saya sudah mengatakan sebelumnya bahwa kita harus mengejar pendirian bank emas pertama kita untuk mempercepat pengembangan hilir, sebuah usulan yang telah diterima dengan baik oleh para pemangku kepentingan, termasuk OJK,” katanya. Menteri kemudian mendorong sektor swasta untuk mengajukan izin menjadi bank emas dengan harapan dapat menyediakan cadangan emas Indonesia kepada masyarakat, dan dengan demikian mengurangi ketergantungan pada pemerintah. “Dengan cara itu, cadangan emas kita dapat disimpan tidak hanya oleh pemerintah tetapi juga oleh masyarakat,” jelasnya. Sebelumnya, OJK mengeluarkan surat memberikan persetujuan kepada PT Pegadaian untuk beroperasi sebagai bank emas yang menawarkan berbagai layanan, seperti deposito emas, pinjaman modal kerja emas, dan perdagangan emas. Pada 4 Januari 2025, direktur utama PT Pegadaian Damar, Latri Setiawan, mencatat bahwa perusahaannya akhirnya menjadi bank emas pertama di Indonesia setelah proses dua tahun untuk mendapatkan izin usaha. “Pegadaian telah melayani masyarakat selama 123 tahun sambil melakukan perbaikan dan menawarkan layanan gadai dan non-gadai. Transaksi emas menyumbang 90 persen dari aktivitas gadai kami, yang merupakan inti dari bisnis kami,” katanya. Berita terkait: Indonesia siap mendirikan bank emas: Menteri Thohir Berita terkait: Pemerintah mempertimbangkan bank emas. Copyright © ANTARA 2025
