Agus Salim merasa tidak puas karena uang donasi senilai Rp1,3 miliar yang seharusnya untuk dirinya sekarang dialihkan sebagai bantuan untuk korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada saat bertemu di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Agus mengungkapkan kekecewaannya dan menyatakan bahwa ia tidak merasa ikhlas dengan keputusan tersebut. Dia merasa bahwa jika itu adalah haknya, dia tidak rela dengan keputusan tersebut.
Agus menuntut pertanggungjawaban dari pihak-pihak seperti Denny Sumargo, Pratiwi Noviyanthi (Teh Novi) yang merupakan penggalang dana, dan Gary selaku ketua Yayasan. Dia merasa bahwa fisik dan mentalnya telah terganggu karena polemik uang donasi yang dialihkan sebagai bantuan untuk korban bencana alam.
Agus menyebut bahwa janji-janji yang diberikan oleh pihak-pihak terkait belum ada yang ditepati. Dia merasa bahwa tindakan tersebut sangat kejam dan tidak bisa diterima baginya. Agus juga mencabut laporan yang ada di kuasa hukumnya, tetapi masih merasa bahwa perlakuan terhadapnya sangat tidak adil.
Dia menegaskan bahwa jika pihak terkait mempersulitnya, maka hidupnya juga akan dipersulit. Agus merasa bahwa semua janji yang diberikan tidak ada yang dipenuhi dan merasa bahwa fisik dan mentalnya telah terganggu akibat situasi tersebut.
Agus Salim menyatakan kekecewaannya atas pengalihan uang donasi yang seharusnya untuk dirinya menjadi bantuan untuk korban bencana alam di NTT. Dia menuntut pertanggungjawaban dari pihak terkait dan merasa bahwa janji-janji yang diberikan belum dipenuhi. Agus juga mencabut laporan yang ada dan menyatakan bahwa jika pihak terkait mempersulitnya, maka hidupnya juga akan dipersulit.