Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, memberikan tanggapan terkait pemecatannya sebagai kader PDIP yang diumumkan oleh Ketua Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun. Gibran menyatakan bahwa ia menghormati dan menghargai keputusan partai tersebut. Ia juga menegaskan bahwa akan fokus membantu Presiden Prabowo Subianto dan melaksanakan tugas kenegaraan.
PDI Perjuangan resmi memecat Gibran Rakabuming Raka sebagai kader partai melalui surat keputusan nomor 1650/KPTS/DPP/XII 2024 yang dikeluarkan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Komarudin Watubun sebagai Ketua Bidang Kehormatan PDIP menyatakan bahwa Gibran melanggar kode etik dan AD/ART partai dengan maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
PDIP menilai bahwa tindakan Gibran maju sebagai calon wakil presiden merupakan hasil intervensi kekuasaan terhadap putusan Mahkamah Konstitusi terkait batas umur calon presiden dan wakil presiden. Hal ini dianggap sebagai pelanggaran berat dan menjadi alasan pemecatan Gibran dari partai. Bidang Kehormatan Partai merekomendasikan pemecatan sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh Gibran.
Gibran, yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, seharusnya mendukung pasangan calon yang diusung oleh PDIP, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Namun, Gibran memilih untuk mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden dari partai politik lain, yaitu Koalisi Indonesia Maju. Hal ini dianggap tidak mematuhi keputusan partai dan menjadi salah satu alasan pemecatan Gibran.
Meskipun dipecat dari PDIP, Gibran tetap menghormati keputusan partai dan akan fokus membantu Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan tugas kenegaraan. Keputusan pemecatan tersebut menunjukkan bahwa PDIP memberlakukan aturan dan kode etik yang ketat terhadap para kader partainya. Gibran dipecat sebagai konsekuensi dari tindakannya yang dianggap melanggar aturan dan tidak mematuhi keputusan partai.
Pemecatan Gibran sebagai kader PDIP menjadi sorotan dan menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Namun, Gibran sendiri telah menunjukkan sikap yang dewasa dengan menghormati keputusan partai dan siap untuk melanjutkan perjuangan politiknya di tempat lain. Meskipun terjadi perbedaan pendapat dan pandangan antara Gibran dan PDIP, hal ini merupakan bagian dari dinamika politik yang wajar dalam sebuah partai politik.