Kementerian Kesehatan sedang mengintensifkan kampanye yang disebut #PeduliSayangiJiwa untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, khususnya Pertolongan Pertama untuk Luka Psikologis (P3LP) dan Deteksi Dini melalui Skrining Kesehatan Mental.
Direktur kesehatan mental kementerian, Imran Pambudi, menyatakan bahwa kampanye tersebut merupakan bagian dari upaya promosi dan preventif untuk kesehatan mental.
Menurut Pambudi, luka psikologis adalah perasaan ketidaknyamanan yang berlebihan, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, dipicu oleh kejadian serius atau krisis dalam bentuk insiden atau peristiwa stres.
“Luka psikologis bisa disebabkan oleh hubungan antara orang tua dan anak, hubungan romantis, stres, peristiwa yang menyebabkan trauma, dan lainnya. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari luka psikologis mereka pada tahap awal, membuat luka semakin dalam dan berdampak pada kehidupan sehari-hari,” jelasnya di Jakarta pada hari Jumat.
Pambudi mencatat bahwa pertolongan pertama untuk luka psikologis adalah bantuan psikologis paling dasar dan sederhana bagi orang yang mengalami peristiwa traumatis.
Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan beberapa pengaruh di sektor kesehatan, seperti Ariel Tatum, Dr Farhan Zubedi, dan kreator doodle kesehatan mental Irwantja, serta media, untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan mental.
Dalam gerakan ini, kreator doodle kesehatan mental Irwantja mendidik masyarakat melalui media doodle, yang saat ini sangat diminati. Sementara itu, Dr. Farhan Zubedi, juga seorang pengaruh yang sering memberikan edukasi kesehatan melalui akun media sosialnya, diharapkan dapat menyuarakan pentingnya kesadaran tentang kesehatan mental kepada publik.
Sementara itu, selebriti dan pengaruh Ariel Tatum, yang secara teratur mempromosikan pentingnya mencintai diri sendiri dan kesehatan mental, diharapkan menjadi contoh teladan bagi masyarakat sebagai bukti nyata dari implementasi #PeduliSayangiJiwa dalam kehidupan sehari-hari.
Kementerian juga telah menyusun enam buku saku untuk penolong pertama, yang dibagi menjadi Buku Saku untuk Penolong Pertama di sekolah (PAUD, SD, SMP/SMA), universitas, kantor, dan masyarakat.
Dia mencatat bahwa buku saku tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi dan berfungsi sebagai referensi bagi mereka yang memiliki peran penting sebagai penolong pertama bagi anggota masyarakat yang menghadapi masalah kesehatan mental sebelum mendapatkan bantuan dari staf profesional.
Dalam gerakan ini, kreator doodle kesehatan mental Irwantja mendidik masyarakat melalui media doodle, yang saat ini sangat diminati. Sementara itu, Dr. Farhan Zubedi, juga seorang pengaruh yang sering memberikan edukasi kesehatan melalui akun media sosialnya, diharapkan dapat menyuarakan pentingnya kesadaran tentang kesehatan mental kepada publik.
Sementara itu, selebriti dan pengaruh Ariel Tatum, yang secara teratur mempromosikan pentingnya mencintai diri sendiri dan kesehatan mental, diharapkan menjadi contoh teladan bagi masyarakat sebagai bukti nyata dari implementasi #PeduliSayangiJiwa dalam kehidupan sehari-hari.