Deputi Menteri Agama Muhammad Syafi’i bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak untuk memperkuat kerja sama Haji, khususnya dengan meningkatkan jumlah personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas sebagai petugas Haji.
“Dengan melibatkan lebih banyak personel TNI dengan keterampilan khusus dalam mengurangi risiko selama puncak Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (area Armuzna), para jamaah akan lebih terlindungi,” kata Syafi’i setelah pertemuan pada hari Rabu.
Syafi’i menekankan bahwa setiap tahun, kurang dari 100 personel TNI dialokasikan untuk ibadah Haji. Untuk Haji tahun 2025 mendatang, ia menyatakan bahwa jumlah tersebut akan digandakan.
“Saya telah meminta kepada direktur pengembangan Haji untuk mengalokasikan setidaknya dua kali lipat jumlah personel TNI sebagai petugas Haji dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.
Pertemuan pada hari Rabu bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara Kementerian Agama dan TNI, khususnya dalam menyelenggarakan ibadah Haji, tugas nasional yang memerlukan kerja sama dari berbagai kementerian dan lembaga.
Jenderal Simanjuntak menyambut baik rencana kementerian untuk meningkatkan jumlah personel TNI yang bertugas sebagai petugas Haji.
Menurutnya, inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Haji.
“Berapapun jumlah personel TNI yang dibutuhkan, kami siap sepenuhnya. Ini langkah penting dalam mendukung pelaksanaan Haji yang lebih efektif dan mencerminkan komitmen pemerintah, di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, untuk meningkatkan perlindungan bagi jamaah Haji,” katanya.
Indonesia, sebagai salah satu negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia, secara konsisten mendapat kuota terbesar dari pemerintah Arab Saudi.
Tahun ini, Indonesia mendapat kuota untuk 241.000 orang, menandai kuota terbesar dalam sejarah ibadah Haji Indonesia.
Berita terkait: Prabowo membentuk Badan Haji dan Umrah untuk memastikan ibadah yang aman
Berita terkait: Indonesia mengupayakan kuota tambahan petugas Haji dari Arab Saudi
Translator: Asep Firmansyah, Raka Adji
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024