Pemerintah sedang mempelajari langkah-langkah pengentasan kemiskinan di Brasil dan Cina.

Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sujatmiko, pada Jumat menginformasikan bahwa pemerintah sedang mempelajari langkah-langkah sukses Brasil dan China dalam memberantas kemiskinan agar dapat diintegrasikan ke dalam kebijakan nasional.

Pemerintah mengatributkan keberhasilan kedua negara dalam menurunkan tingkat kemiskinan pada dua faktor utama, yaitu penggunaan data tunggal terintegrasi dan koordinasi yang solid antara lembaga pemerintah, katanya.

“Merefleksikan pengalaman kedua negara yang baru saja dikunjungi Presiden Prabowo Subianto, yaitu China dan Brasil, keduanya dianggap sukses dalam memberantas kemiskinan,” katanya setelah pertemuan koordinasi di Jakarta pada Jumat.

Ia merinci dua metode yang diadopsi oleh masing-masing negara untuk menurunkan tingkat kemiskinan.

Di Brasil, penanggulangan kemiskinan cenderung mengandalkan perlindungan sosial dalam bentuk transfer tunai langsung (BLT) dan bantuan sosial, yang memberikan dukungan langsung kepada kaum miskin.

Sementara itu, China lebih fokus pada pemberdayaan ekonomi dan pembangunan masyarakat melalui program-program yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Meskipun kedua negara memiliki pendekatan yang berbeda, Sujatmiko menekankan bahwa keberhasilan mereka dalam penanggulangan kemiskinan terletak pada satu tindakan bersama, yaitu penggunaan data terintegrasi dan sinergi antara berbagai lembaga mulai dari tingkat pusat hingga kabupaten/kota.

“Pendekatan mereka terhadap penanggulangan kemiskinan berbeda tetapi didukung oleh metode yang sama, yaitu integrasi data,” katanya.

Sebagai tindak lanjut dari kunjungan Prabowo ke kedua negara tersebut, Indonesia akan terus memperkuat integrasi data dan sinkronisasi antara lembaga untuk memastikan program-program penanggulangan kemiskinan efektif.

“Kita telah belajar dari Brasil dan China mengenai pentingnya manajemen data terintegrasi dan integrasi antar lembaga untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan di Indonesia,” katanya.

Pemerintah berharap bahwa dengan langkah-langkah ini, kemiskinan di Indonesia dapat dikurangi secara signifikan dalam waktu yang lebih singkat.

MEMBACA  Angkot M06A Melanggar Ojol di Bawah Fly Over Pasar Rebo

Sujatmiko menjamin bahwa Data Tunggal yang saat ini sedang dikumpulkan dan diproses oleh Badan Pusat Statistik (BPS) akan siap tahun ini.

Menurutnya, Data Tunggal mengintegrasikan semua data masyarakat, mulai dari yang sangat miskin, miskin, hingga rentan miskin, sebagai referensi untuk memberikan bantuan sosial dan program pemberdayaan dari pemerintah.

Berita terkait: Indonesia menargetkan bantuan sosial yang efisien pada pergeseran tahun 2025

Berita terkait: Wakil Presiden Gibran memuji peran Baznas dalam mengurangi kemiskinan

Berita terkait: RI bisa belajar dari GAAHP dalam menyediakan makanan gratis: Hartarto

Penerjemah: Asep Firmansyah, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024