Standar ganda di Gaza merusak sistem multilateral: RI

Deputi Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir telah menegaskan bahwa standar ganda yang diterapkan dalam menanggapi genosida Israel di Jalur Gaza berpotensi mengikis kepercayaan dalam sistem multilateral.

“Standar ganda yang saat ini terlihat di Gaza merusak sistem multilateral,” katanya dalam sesi khusus darurat ke-10 Majelis Umum PBB untuk membahas tindakan Israel terhadap Palestina, yang diadakan di New York pada hari Rabu.

Di sesi tersebut, Indonesia juga menyatakan penyesalan atas penggunaan hak veto berulang delapan resolusi draf Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan kekerasan di Gaza, serta ketegasan empat resolusi DK PBB yang gagal dilaksanakan secara efektif.

Produk hukum dari Mahkamah Internasional (ICJ) dan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) yang menuntut pertanggungjawaban dan akhir dari kejahatan terhadap kemanusiaan juga belum dipatuhi, katanya.

Hal ini tampaknya memberikan Israel “lampu hijau” untuk melanjutkan kekerasan terhadap rakyat Palestina dan melanggar tatanan hukum internasional, tambahnya.

Nasir menyoroti kekerasan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang telah menewaskan lebih dari 44.500 orang, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan menekankan bahwa genosida telah dilakukan terhadap rakyat Palestina.

“Jika pembunuhan ribuan orang tak bersalah tidak dianggap sebagai genosida, maka apa istilah yang tepat?” tanyanya.

Beliau juga menggambarkan pemblokiran terus-menerus Israel terhadap masuknya bantuan internasional ke Gaza dan upaya sistematisnya untuk mencoreng UNRWA, yang penting bagi kehidupan dua juta warga Palestina, sebagai hal yang disayangkan.

“Kami turut berduka cita atas kehilangan 333 pekerja kemanusiaan, termasuk 249 staf UNRWA, saat membantu rakyat Gaza. Mereka adalah harapan terakhir bagi kelangsungan hidup rakyat Gaza,” katanya.

Oleh karena itu, Indonesia mengajak negara-negara di seluruh dunia untuk mengambil langkah konkret dengan menghentikan pengiriman senjata ke Israel, melaksanakan resolusi PBB dan perintah pengadilan dunia dengan efektif, dan berjuang untuk perbaikan kondisi kemanusiaan di Palestina.

MEMBACA  JF3 Fashion Festival 2024 Kembali Siap Digelar, Berhasil Membuat Heboh dengan Kehadiran Akwarin dan Nikita Mirzani

Beliau juga mendorong negara-negara anggota PBB untuk menyetujui dua resolusi draf untuk mendorong gencatan senjata di Gaza dan dukungan politik bagi UNRWA dalam melaksanakan tugasnya. Beliau mengatakan bahwa ia yakin realisasi kedua resolusi tersebut dapat mengembalikan kepercayaan dalam tatanan dunia.

Indonesia meyakini bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan antara Palestina dan Israel, tegasnya.

Namun, komunitas global harus segera mengakui kedaulatan Palestina tanpa syarat dan tanpa penundaan, tambahnya.

Berita terkait: Indonesia mendukung surat penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Berita terkait: Indonesia meyakinkan komitmen berkelanjutan terhadap misi UNIFIL

Translator: Nabil Ihsan, Yashinta Difa
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024