Amerika Serikat (AS) telah menanggapi perubahan doktrin nuklir Rusia, dengan mengatakan bahwa mereka “tidak terkejut” dengan keputusan tersebut. Perubahan yang disetujui kemarin oleh Presiden Rusia Vladimir Putin menetapkan kondisi baru yang akan dipertimbangkan negara tersebut untuk menggunakan persenjataan nuklirnya.
Dalam sebuah pernyataan kemarin, Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang telah “diisyaratkan” Rusia akan mereka lakukan selama beberapa minggu terakhir. “Itu adalah retorika tidak bertanggung jawab yang sama yang telah kita lihat sebelumnya dan yang telah kita lihat terus terang selama dua tahun terakhir,” kata Singh.
Ia menambahkan bahwa AS akan terus memantau situasi tetapi mereka “tidak memiliki indikasi apa pun bahwa Rusia sedang mempersiapkan untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.” Singh juga mengatakan bahwa AS tidak melihat adanya perubahan yang perlu dilakukan pada postur nuklirnya sendiri.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menambahkan: “Terlepas dari apa yang dikatakan Rusia, baik Amerika Serikat maupun NATO tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi Rusia.” “Kami akan terus meminta Rusia untuk menghentikan retorika yang suka berperang dan tidak bertanggung jawab,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyetujui perubahan doktrin nuklir Rusia kemarin, yang menetapkan kondisi baru di mana negara tersebut akan mempertimbangkan untuk menggunakan persenjataannya.