Dua kapal perang Indonesia dari Komando Armada II TNI AL dan dua kapal perang Angkatan Laut Brunei Darussalam (TLDB) memasuki fase laut dalam Latihan Bersama Helang Laut 21B/24 di Laut Jawa pada 20-23 November 2024.
Kepala Dinas Penerangan Komando Armada II TNI AL, Kolonel Widyo Sasongko, menyatakan pada hari Rabu bahwa latihan fase laut meliputi OOW Manex, photoEx, screenEx, gunnex, pubex, NSIC, dan VBSS.
“Ikut serta dalam latihan tersebut, TNI AL mendeploy KRI Frans Kaisiepo-368 dari Satuan Kapal Eskort, KRI Tombak-629 dari Satuan Kapal Cepat, helikopter Panther HS-1311 dari Pusat Penerbangan TNI AL, serta tim VBSS dari KRI,” katanya.
Sementara itu, Angkatan Laut Brunei mendeploy KDB Darulaman (08), KDB Syafaat (19), serta pasukan khusus NAVSAG (Navy Surface Action Group), ungkapnya.
Sasongko mengatakan bahwa Latihan Pergerakan Penjaga (OOW Manex) adalah latihan drill angkatan laut yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan komunikasi antar awak kapal.
Sementara itu, photoEx, atau latihan foto, adalah latihan formasi untuk fotografi udara, dan screenEx, atau latihan layar, adalah latihan dalam menciptakan formasi layar di laut.
Sementara itu, gunnex, atau latihan artileri, adalah latihan menembakkan senjata kapal, dan pubex, atau latihan publikasi, adalah latihan komunikasi antar kapal menggunakan sinyal atau kode tertentu.
Sasongko menekankan bahwa kapal perang dari kedua negara juga berlatih NSIC, atau komunikasi pencegatan permukaan angkatan laut, dalam memblokir sistem komunikasi untuk kapal permukaan dan VBSS, atau kunjungi, papan, cari, dan tangkap, untuk mencegat dan menyusup ke kapal yang dicurigai melakukan kejahatan, mencari, dan menyita bukti.
Latihan Bersama Helang Laut adalah kegiatan yang rutin diselenggarakan oleh TNI AL dan TLDB setiap dua tahun secara bergantian di perairan Indonesia dan Brunei Darussalam.
Latihan bersama bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas kedua belah pihak dan mengasah kemampuan mereka dalam melakukan berbagai jenis operasi di laut.
Pada upacara pembukaan pada hari Senin (18 November), Komandan Komando Armada II, Laksamana Muda Ariantyo Condrowibowo, menekankan bahwa latihan ini merupakan bagian dari kerja sama antara kedua negara untuk menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
“Sebagai dua kekuatan maritim dengan kedekatan sejarah, geografis, dan diplomatik, kita menghadapi tantangan yang sama dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara, terutama di Laut Natuna Utara dan Laut Sulawesi,” tegasnya.
Berita terkait: Kapal perang WSH-991 bersandar di Port Moresby untuk misi kemanusiaan
Berita terkait: TNI AL dan Angkatan Laut Rusia menyelesaikan Pelatihan Bersama Orruda
Translator: Genta Tenri M, Resinta Sulistiyandari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024