Menteri Komunikasi dan Persyaratan Digital Meutya Hafid bertemu dengan Wakil Menteri Perdagangan Amerika Serikat untuk Perdagangan Internasional Marisa Lago untuk membahas penguatan kerjasama di bidang teknologi digital.
“Pertemuan ini adalah langkah strategis dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya di bidang teknologi digital, yang merupakan pendorong utama inklusivitas dan pertumbuhan ekonomi,” kata Hafid dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kementeriannya pada Selasa (19 November).
Pertemuan yang berlangsung pada hari Senin (18 November) juga dihadiri oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir.
Pembahasan meliputi berbagai topik, termasuk pengembangan AI, kota pintar, dan strategi untuk menciptakan transformasi digital yang inklusif dan adil di Indonesia, menurut pernyataan tersebut.
Mengenai kota pintar, Hafid mencatat bahwa 12 perusahaan Amerika sangat berminat untuk bekerja sama dalam pengembangannya dan dijadwalkan untuk mengunjungi Jakarta, Denpasar, dan Nusantara.
Beliau berharap bahwa minat yang semakin meningkat dari perusahaan-perusahaan tersebut akan mengarah pada investasi konkret dan mendukung pengembangan kota pintar di Indonesia, terutama di ibu kota baru, Nusantara.
“Kami sangat menghargai dukungan dari Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat dalam memajukan infrastruktur digital di Indonesia, termasuk kota pintar,” kata Hafid.
“Rencana untuk meningkatkan konektivitas dan memperluas akses ke teknologi informasi sangat penting untuk keberhasilan transformasi ini,” jelasnya.
Untuk mendukung transformasi digital, kolaborasi juga akan mencakup studi bersama yang difokuskan pada penguatan keamanan cyber dan kemajuan teknologi berbasis AI.
Menteri menekankan pentingnya mengadopsi pendekatan yang bertanggung jawab dan inklusif dalam implementasi AI di Indonesia, sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan memastikan dampak positif pada masyarakat lebih luas.
“Melalui kemitraan ini, kami bertujuan untuk memastikan bahwa AI tidak hanya mendorong inovasi tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial ekonomi yang berkelanjutan,” tambah Hafid.
Berita terkait: Menteri mencari prioritas dari tiga program digital
Berita terkait: 19 perusahaan Australia berminat untuk berinvestasi dalam teknologi: Menteri
Penerjemah: Livia Kristianti, Yashinta Difa
Editor: Tia Mutiasari
Hak cipta © ANTARA 2024