RI mempromosikan mode berkelanjutan di COP29

Delegasi Indonesia mempromosikan mode berkelanjutan di konferensi iklim COP29 di Baku, Azerbaijan, dengan memamerkan pakaian tradisional yang terbuat dari bahan alami dalam sebuah parade mode di Paviliun Thailand. Menurut Direktur Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Produk Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ristianto Pribadi, mode dapat berperan dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Misalnya, penggunaan produk mode berkelanjutan dapat mendukung upaya pemangkasan emisi karbon dan pengendalian perubahan iklim. “Mode harus berevolusi untuk memprioritaskan keberlanjutan, mengurangi jejak karbon dan lingkungan, dan memperjuangkan praktik etis. Ketika desainer, konsumen, dan bisnis bekerja sama, mereka dapat membentuk jalan baru yang menyelaraskan gaya dengan keberlanjutan,” kata Pribadi dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa. Salah satu bahan alami yang digunakan untuk membuat pakaian adalah serat viscose, yang berasal dari hutan tanaman industri. Menurutnya, keberagaman budaya dan upaya untuk mendorong inklusivitas akan memperkuat ikatan antara masyarakat dunia. “Pertukaran budaya memperluas cakrawala kita dan memupuk pemahaman bersama, membuat kita menjadi warga dunia yang lebih empatik dan terhubung,” paparnya. Pribadi juga menekankan pentingnya tindakan iklim mengingat bahwa perubahan iklim akan memiliki dampak luas pada keseimbangan ekosistem pada saat ini dan di masa depan. Dia menjelaskan bahwa tindakan iklim memerlukan upaya bersama dari semua sektor, termasuk masyarakat, pemerintah, pelaku bisnis, dan individu. Semua pemangku kepentingan didorong untuk secara aktif menerapkan praktik berkelanjutan, mengurangi emisi karbon, dan mempromosikan sumber energi terbarukan. Industri mode dapat menjadi contoh dalam menerapkan praktik berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi circular dan menciptakan inovasi ramah lingkungan, katanya. “Jangan lupakan pakaian tradisional. Pakaian tradisional juga dapat menginspirasi kita untuk belajar dan mengadopsi kearifan lokal untuk komitmen kita yang lebih besar terhadap tindakan iklim,” tambahnya. Berita terkait: RI tekankan aksi iklim berbasis masyarakat di COP29 Berita terkait: Indonesia BKSAP menyerukan pendanaan iklim yang adil dan inovatif di COP29. Translator: Farhan Arda Nugraha, Yashinta Difa Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Pemerintah Kabupaten Sukabumi Akan Menjadikan Geiser Cisolok Sebagai Destinasi Wisata untuk Orang Tua

Tinggalkan komentar