Senin, 18 November 2024 – 07:21 WIB
Bandung, VIVA – Aktor tampan Ajil Ditto merasakan pengalaman pertamanya berperan sebagai pelukis dalam film terbarunya ‘Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu’ (HITBK) yang tayang serentak pada 21 November 2024.
Baca Juga :
Jadi Pasangan di Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Adinia Wirasti Bingung dengan Ajil Ditto
Dalam film yang diadaptasi dari buku kumpulan quote karya Pidi Baiq ini Ajil Ditto memerankan Sadali, pria asal Bukittinggi, Sumatera Barat, yang melanjutkan kuliah di ISI Jogjakarta.
Ajil Ditto mengaku untuk mendalami peran sebagai pelukis tidak mudah. Pasalnya, selama hidupnya Ajil tidak pernah belajar bahkan memegang kanvas dan kuas. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Baca Juga :
Dibintangi Ajil Ditto dan Adinda Thoms, Film Believe: The Ultimate Battle Tampilkan Aksi di Medan Perang
Baca Juga :
Buku Karya Pidi Baiq ‘Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu’ Diangkat Jadi Film, Dibintangi Adinia Wirasti
“Kalau jadi seniman pelukis itu baru pertama kali, dari lahir sampai sekarang gak pernah pegang kanvas dan kuas. film ini itu jadi pengalaman pertama aku untuk pegang kanvas dan kuas,” ungkap Ajil saat acara gala premiere film HITBK Ciwalk XXI, Jalan Cihampelas, Bandung, Minggu 17 November 2024.
“Karena dulu memang gak belajar, gak bisa gambar, kalau bikin gambar selalu jelek. Akhirnya bikin film ini ada workshop juga mempelajari lukisan, kuas tersendiri juga dan pelan-pelan tertarik juga,” tambahnya.
Selama belajar melukis, Ajil mendapat bimbingan dari seniman Jogjakarta. Dalam beberapa hari aktor berusia 23 tahun itu digembleng untuk bisa mengenal warna-warna dan praktek melukis.
“Untuk workshop beberapa hari setelah pertama syuting di Jogja di mulai sama pelukis Jogja latihan dan di suruh kenalin warna-warna dan langsung coba. Dikasih sendiri kanvas terserah lukis apa saja,” terangnya.
Ajil tidak menampik ada peran Pidi Baiq dan sutradara Kunzt Agus dalam memerankan Sadali. Dari awal persiapan, Pidi Baiq dan Kunzt Agus banyak mengarahkan tentang sosok Sadali.
“Aku juga punya pemikiran sendiri terhadap Sadali bagaimana caranya kombinasi tiga pemikiran, aku Mas kunzt dan ayah Pidi,” tuturnya.
Film yang produksi MVP Pictures ini bercerita tentang Sadali asal Bukittinggi yang melanjutkan pendidikan kuliah di ISI Jogjakarta. Sebelum berangkat Sadali menjalani taaruf dengan Arnaza (Hanggini).
Setelah tiba di Jogjakarta, Sadali bertemu dengan sosok Mera (Adinia Wirasti). Keduanya akhirnya menjalin hubungan dengan penuh dinamika karena di sisi lain Sadali harus berkomitmen terhadap Arnaza.
Halaman Selanjutnya
“Untuk workshop beberapa hari setelah pertama syuting di Jogja di mulai sama pelukis Jogja latihan dan di suruh kenalin warna-warna dan langsung coba. Dikasih sendiri kanvas terserah lukis apa saja,” terangnya.