Jakarta (ANTARA) – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah mengungkap beberapa temuan baru mengenai kecelakaan beruntun 18 kendaraan pada Senin di Jalan Tol Cipularang KM 92 di Purwakarta, Jawa Barat.
Kepala Korlantas, Irjen Pol Aan Suhanan, menginformasikan bahwa timnya mendapatkan fakta-fakta tersebut setelah melakukan investigasi di lokasi tabrakan beruntun yang melibatkan satu truk dan 17 minibus serta menewaskan satu orang dan melukai puluhan lainnya.
“Menurut hasil investigasi di lapangan dan informasi yang dikumpulkan dari Jasa Marga, dapat dikatakan bahwa kecelakaan tersebut merupakan kecelakaan seperti carrom,” katanya dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya di sini pada Kamis.
Suhanan menjelaskan bahwa kecelakaan disebut seperti carrom ketika melibatkan tabrakan dari belakang. Ia menambahkan bahwa kecelakaan 18 kendaraan terjadi di jalan basah Cipularang setelah hujan deras.
Tim investigasi menemukan jejak pengereman satu kilometer dari lokasi kecelakaan, informasi itu disampaikan oleh petugas.
“Kami masih perlu melakukan investigasi lebih lanjut untuk menentukan apakah jejak tersebut dibuat oleh kendaraan yang terlibat atau hanya jejak lama,” tambahnya.
Kepala Korlantas juga mengatakan bahwa korpsnya telah mengidentifikasi jejak pengereman pada kampas rem roda yang overheat dan mengalami perubahan warna.
“Perlu dicatat bahwa kami masih perlu menyelidiki lebih lanjut bukti yang ditemukan di lokasi dan informasi yang diperoleh dari Jasa Marga untuk menilai kecepatan para pengemudi dan mengamati sikap mereka sebelum kecelakaan,” informasinya.
Ia mengatakan bahwa fakta-fakta baru ini tidak cukup bagi Korlantas untuk menentukan penyebab kecelakaan, dan menambahkan, “Kami perlu merekonstruksi temuan dari penyelidikan di lapangan.”
Berita terkait: Kecelakaan 18 kendaraan di Tol Cipularang merenggut nyawa, puluhan terluka
Berita terkait: DPR menyatakan kekhawatiran atas kecelakaan beruntun di Cipularang KM 92
Penerjemah: Nadia P, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024