Program Makan Bergizi Gratis BG Optimis Akan Meningkatkan IQ Anak-anak Indonesia

Kamis, 7 November 2024 – 12:34 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan alias BG menyebut program makan bergizi gratis bisa menjadi kunci pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Menurutnya, Pembangunan SDM ini jadi syarat mutlak untuk mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045.

Budi Gunawan Wanti-wanti Pemda soal Penetapan UMP: Terlalu Tinggi Bisa Ganggu Ekonomi

Dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang dihelat di kawasan Sentul, Kamis, 7 November 2024, BG memaparkan hasil riset yang dilakukan oleh ilmuwan James Flynn. Hasil riset tersebut menunjukkan dalam durasi 72 tahun, IQ masyarakat dunia meningkat lantaran pemenuhan gizi yang baik.

Baca Juga :

Budi Gunawan Minta Kepala Daerah Hati-hati Buat Kebijakan yang Berpotensi Timbulkan Gejolak

Siswa SD di Tangerang konsumsi menu Makan Bergizi Gratis (Foto ilustrasi)

Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menambahkan, temuan serupa juga dipaparkan oleh majalah The Economist edisi Juli 2024. Dia bilang, berdasarkan laporan The Economist, program makan bergizi gratis bisa meningkatkan IQ anak-anak sebesar 15 poin.

Baca Juga :

Sinerginya TNI-Polri dan Kejagung jadi Momentum Menkopolkam Integrasikan Strategi Keamanan

Program makan bergizi gratis mampu meningkatkan IQ anak sebesar 15 poin,” jelas BG.

Maka itu, untuk memenuhi kebutuhan akibat pertumbuhan populasi Indonesia yang mencapai lebih 300 juta orang, BG menekankan, kemampuan swasembada pangan dan energi sangat dibutuhkan. Hal itu untuk menjamin kemandirian dan daya saing Indonesia.

\”Jika swasembada ini tidak merata, maka pertumbuhan ekonomi kita berkurang menjadi 1,8 persen atau berkurang 1,8 persen dari potensi pertumbuhan ekonomi nasional kita,\” ujar eks Wakapolri itu.

MEMBACA  Puji Indah Permatasari, Arie Kriting Mengungkap Sebuah Kenyataan

Untuk diketahui, rakornas tersebut dihadiri sekitar 5.360 orang yang terdiri atas 525 orang kepala atau pimpinan pegawai dan lembaga. Selain itu, ada eselon I juga wakil kementerian dan lembaga.

Kemudian, jajaran forkopimda untuk tingkat provinsi, KPU, Bawaslu dan Kepala Badan Pusat Statistik.

Presiden RI Prabowo Subianto juga hadir membuka acara ini. Namun, pengarahan Prabowo terhadap para peserta Rakornas dilakukan secara tertutup.

Halaman Selanjutnya

\”Jika swasembada ini tidak merata, maka pertumbuhan ekonomi kita berkurang menjadi 1,8 persen atau berkurang 1,8 persen dari potensi pertumbuhan ekonomi nasional kita,\” ujar eks Wakapolri itu.

Tinggalkan komentar