Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan bahwa kementeriannya akan mempersiapkan pendidikan matematika mulai dari tingkat taman kanak-kanak sebagai salah satu program prioritasnya.
Menteri tersebut menyampaikan hal tersebut dalam pertemuan dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada hari Rabu.
Beliau menjelaskan bahwa pendidikan matematika di tingkat taman kanak-kanak merupakan bagian dari program untuk memperkuat pendidikan, literasi, numerasi, dan sains dan teknologi, yang mencakup pendidikan matematika, sains, dan teknologi sejak usia dini.
Mu’ti juga menegaskan bahwa kementeriannya telah melakukan uji coba tentang cara mengajarkan matematika kepada siswa taman kanak-kanak saat kunjungan kerjanya yang pertama ke Palembang, Sumatera Selatan.
Beliau mencatat bahwa uji coba pada saat itu dilakukan di salah satu taman kanak-kanak yang dikelola oleh TNI Angkatan Udara.
Sebelumnya, pada hari Senin (28 Oktober), Mu’ti, yang baru saja dilantik sebagai menteri pada 21 Oktober, berjanji untuk bekerja tanpa henti untuk memastikan bahwa Indonesia mengejar ketertinggalan dalam skor Program for International Student Assessment (PISA).
Hal ini dilakukan dengan meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran sains dan teknologi, khususnya dalam numerasi.
Menurut hasil PISA 2022, rata-rata hasil Indonesia dalam matematika, membaca, dan sains mengalami penurunan dari tahun 2018. Selain itu, siswa di Indonesia mendapat skor lebih rendah dari rata-rata OECD dalam ketiga bidang tersebut.
Beliau menilai bahwa keterampilan numerasi masyarakat Indonesia mulai dari siswa hingga dewasa masih relatif rendah dan cukup banyak yang bahkan menganggap pelajaran matematika sebagai momok.
“Untuk itu, kami berupaya membuat pembelajaran matematika menjadi menyenangkan dan dapat diajarkan dengan mudah,” katanya.
Pendidik harus memperoleh pengetahuan tentang pendidikan inklusif: kementerian.
Translator: Hana Dewi, Raka Adji
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024