Masyarakat Indonesia perlu menumbuhkan dan menerapkan pola pikir dan pandangan ilmiah untuk mewujudkan visi Indonesia Emas pada tahun 2045, menurut Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.
“Kita bermimpi tentang Indonesia yang maju, yang realisasinya memerlukan pola pikir dan sikap yang berorientasi pada ilmu pengetahuan,” katanya kepada anggota DPR saat pertemuan dengan Komisi X DPR di Jakarta pada hari Rabu.
Brodjonegoro menyatakan keyakinannya bahwa seseorang yang memiliki pola pikir dan perilaku yang selaras dengan ilmu pengetahuan memiliki potensi untuk unggul di tingkat global.
“Realisasi visi Indonesia Emas 2045 memerlukan keberadaan bakat yang berdaya saing global yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi negara hingga delapan persen,” katanya merujuk pada target ekonomi yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Untuk itu, katanya, Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi yang baru dibentuk bertekad untuk mengambil langkah-langkah untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menumbuhkan budaya ilmu pengetahuan di kalangan warga.
Selama rapat dengan Komisi X pada hari Selasa (5 November), Sekretaris Universitas Indonesia, Agustin Kusumayati, menyoroti bahwa universitas di seluruh dunia cenderung bergantung pada kualitas dan dampak dari penelitian yang mereka lakukan untuk membuktikan nilai internasional mereka.
Dalam hal ini, dia menekankan bahwa penelitian oleh universitas juga dapat memainkan peran penting dalam perjalanan suatu negara menuju kemajuan dan kemajuan nasional.
Oleh karena itu, untuk tujuan ini, akademisi mendorong pemerintah untuk mendukung universitas Indonesia untuk meningkatkan kegiatan penelitian.
Berita terkait: Menteri menyoroti peran BPSDM dalam mendorong Indonesia Emas
Berita terkait: Cegah stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas: menteri
Berita terkait: Pemberdayaan pemuda kunci bagi masa depan Indonesia, kata menteri
© ANTARA 2024