Menteri Luar Negeri Jerman Mengunjungi Wilayah Perbatasan Ukraina

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengunjungi wilayah perbatasan Ukraina pada hari Selasa di akhir kunjungan dua hari ke negara tersebut. Baerbock ditunjukkan pos komando di perbatasan tiga negara antara Ukraina, Rusia, dan Belarus oleh Kepala Pelayanan Perbatasan Nasional, Letnan Jenderal Serhiy Deyneko. Tugas utama penjaga perbatasan adalah untuk mendeteksi drone serangan sesegera mungkin dan menembak jatuh jika mereka melintasi perbatasan. Dejneko menunjukkan kepada Baerbock berbagai jenis drone dan sisa-sisa drone Shahed yang dirancang oleh Iran yang jatuh. Manggil untuk lebih banyak dukungan internasional. Sebelumnya, Baerbock meminta mitra internasional untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi Ukraina, saat ia mengunjungi monumen untuk korban kekejaman Rusia di desa Yahidne, di utara-timur ibu kota Kiev. Baerbock mengatakan monumen itu mengingatkan orang \”apa artinya pendudukan Rusia: ketidakmanusiaan, teror. Hal-hal yang tidak ada di dunia ini yang ingin dialami seseorang.\” \”Kita, sebagai pemimpin politik di Eropa, juga harus memiliki kekuatan secara internasional untuk terus memberikan dukungan finansial dan kemanusiaan kepada Ukraina,\” katanya. Selama invasi Ukraina 2022, pasukan Rusia menduduki Yahidne. Rusia menahan lebih dari 350 warga dari 3 hingga 31 Maret di ruang bawah tanah sekolah desa, yang saat itu adalah markas para penjajah. Sandera termuda berusia enam minggu, yang tertua berusia 93 tahun. Sebanyak 77 anak-anak dan remaja ditahan, termasuk lima bayi. Sepuluh orang tua meninggal dalam tawanan. Menurut jaksa, tujuh orang ditembak oleh penjajah Rusia. Kunjungan Baerbock ke wilayah itu sempat terganggu oleh peringatan serangan udara di pusat sejarah kota Chernihiv. Saat itu dia sedang diperlihatkan proyek PBB di kota itu. Dia juga sudah melihat pusat remaja yang hancur akibat serangan roket pada awal invasi pada Februari 2022. Pada hari Senin, Baerbock bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan berjanji memberikan tambahan €200 juta ($218 juta) untuk mendukung warga Ukraina selama musim dingin perang mereka yang ketiga.

MEMBACA  Marah atas veto BRICS, Venezuela memanggil duta besar ke Brasil | Berita Nicolas Maduro