Kelompok-kelompok masyarakat dapat memainkan peran kunci dalam Program Makanan Bergizi Gratis

Deputi Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyatakan kesiapannya untuk memberdayakan kelompok masyarakat jika Presiden Prabowo Subianto mengikutsertakan partisipasi mereka dalam pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis.

“Kami sudah memiliki prototipe (dari implementasi program) melalui kelompok masyarakat. Jika presiden memerintahkan, merekalah yang akan menjadi basis kami untuk melaksanakan program makan gratis,” ujar Priyono saat mengunjungi Desa Bambu Apus di Kecamatan Cipayung di sini pada hari Jumat.

Sebelum peluncuran program makanan bergizi gratis, ia mencatat bahwa Kementerian Sosial sudah memiliki program untuk memberikan makanan sehat gratis kepada lansia dan penyandang disabilitas.

“Sebelum program ini diterapkan, kita sudah melaksanakan pemberian makanan bergizi untuk lansia dan penyandang disabilitas dan itu dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri. Kita hanya perlu menunggu perintah dari presiden,” ujar Priyono.

Selama kunjungannya, deputi menteri juga mendengar aspirasi dari warga setempat untuk memahami masalah mereka dan juga memastikan bahwa program-program Kementerian Sosial berjalan dengan baik.

“Saya mewakili menteri sosial dalam melaksanakan perintah presiden, yaitu membangun dari bawah, dari pinggiran, dimulai dari yang kurang beruntung,” ujar Priyono.

Pada kesempatan itu, ia juga menyerahkan bantuan makanan kepada Irfan Fahrudin, seorang pria berusia 40 tahun dengan disabilitas intelektual.

Selain makanan, Fahrudin menerima bantuan renovasi rumah, fasilitas kamar seperti kasur dan lemari pakaian, rak piring, pakaian, dan kit kebersihan pribadi.

Ibunya juga menerima bantuan dari kementerian berupa alat usaha.

Berita terkait: Badan Gizi akan menggunakan limbah makanan bergizi gratis sebagai pupuk
Berita terkait: DPR mendukung pelaksanaan program makan gratis
Berita terkait: Kementerian meneguhkan komitmen pasokan sapi untuk program makan

Translator: Lintang P, Kenzu
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Bus Berhenti dan Ban Kembung