Indonesia Mengungkap Tiga Elemen Kunci untuk Pengembangan Kota Pintar ASEAN

Indonesia menyajikan tiga elemen kunci dalam pengembangan smart city di negara ini serta gagasan untuk integrasi pengembangan smart city ASEAN.

Amran, Wakil Nasional Indonesia dalam Jaringan Smart City ASEAN, menjelaskan tiga elemen tersebut, yaitu kota inklusif dan berbudaya; kota hijau yang tangguh dengan ketertiban umum yang kuat dan perlindungan masyarakat; serta layanan pemerintah berbasis digital untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

“Tiga elemen kunci pengembangan smart city menjadi fokus pengembangan dalam implementasi wilayah perkotaan sesuai dengan mandat Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2022 tentang Wilayah Perkotaan serta implementasi SNI ISO 37122 mengenai Smart Cities,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Ia menyatakan bahwa gagasan tersebut akan diajukan ke dalam kerangka yang diajukan ke Jaringan Smart City ASEAN (ASCN).

“Indonesia telah memainkan peran sangat strategis di kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam bidang pengembangan smart city dan transformasi digital. Setelah berhasil menjadi ketua ASCN pada tahun 2023, saat ini kami juga bertindak sebagai gembala atau pemimpin komunitas smart city di ASEAN,” katanya.

Amran lebih menekankan perlunya kolaborasi di antara negara-negara anggota ASEAN dan kerja sama dengan mitra, seperti Jepang, untuk mewujudkan inovasi dan pemanfaatan teknologi.

Pertemuan Tingkat Tinggi Jaringan Smart Cities ASEAN-Jepang diadakan untuk keenam kalinya di Tokyo pada 29-30 Oktober 2024.

Di sela-sela pertemuan, Amran memberikan informasi kepada Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi tentang kemajuan dalam pengembangan smart city.

Ia menekankan bahwa saat ini, Jakarta, Makassar, Banyuwangi, dan Sumedang adalah empat kota percontohan di Indonesia, masing-masing diwakili oleh seorang Kepala Petugas Smart City (CSCO).

“Di masa depan, kami telah menyiapkan skema pematangan smart city untuk semua pemerintah daerah. Diskusi dengan Duta Besar Heri membuka peluang untuk menjembatani ekspansi investasi dan kerja sama, terutama melalui pendekatan kemitraan strategis komprehensif yang melibatkan kerja sama dengan sektor swasta dan publik,” jelas Amran.

MEMBACA  Van Eck didenda $1,75 juta karena secara rahasia membayar Dave Portnoy dari BarStool untuk mempromosikan peluncuran ETF

Sementara itu, Wakil Menteri Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, Amakawa Hirofumi, memperkuat komitmen pemerintahnya untuk mendukung pengembangan smart city di seluruh ASEAN.

“Selama ini, Jepang telah menginisiasi proyek kerja sama konkret, termasuk di Indonesia,” ujar Hirofumi.

Berita terkait: Indonesia, Finlandia memperkuat kerjasama di bidang energi hijau, smart city

Berita terkait: Pemerintah memilih Mimika sebagai salah satu kota pintar di Indonesia

Penerjemah: Narda Margaretha Sinambela, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024