Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Pertanian untuk mempercepat program pengembangan tiga juta hektar sawah baru guna memperkuat ketahanan pangan.
“Kami telah diperintahkan oleh presiden untuk mempercepat pengembangan sawah yang sudah kami mulai di Merauke (Papua Selatan) dan Kalimantan Tengah,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo di Istana Presiden, Jakarta, pada hari Senin.
Menteri mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, program penciptaan sawah juga akan dilaksanakan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan provinsi-provinsi lainnya.
Dia menambahkan bahwa pemerintah akan tetap fokus pada mendukung kebutuhan hulu petani, terutama mengenai fasilitas produksi, termasuk pupuk.
“Dia (Presiden Prabowo) telah memerintahkan untuk memeriksa secara menyeluruh pupuk tambahan (untuk melihat) apakah telah sampai ke petani. Kami juga sedang menindaklanjuti optimalisasi lahan,” ujar Sulaiman.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menguraikan target ambisius pemerintah untuk mengembangkan tiga juta hektar sawah dalam tiga hingga empat tahun. Dia menekankan perlunya perluasan tersebut, mengingat populasi Indonesia yang terus meningkat tanpa peningkatan luas sawah.
“Ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tahun ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tetapi untuk beberapa dekade ke depan,” tegasnya.
Pemerintah memperkirakan bahwa tiga juta hektar sawah baru dapat membantu menjamin pemenuhan kebutuhan generasi bangsa untuk 80 tahun ke depan.
Sudaryono menjelaskan bahwa lahan untuk program penciptaan sawah bisa dimiliki oleh pemerintah atau individu, terutama berfokus pada lahan rawa yang saat ini tidak terpakai.
Berita terkait: Strategi swasembada untuk memperkuat ketahanan pangan: Menteri
Berita terkait: Prabowo meminta kementerian-kementerian untuk mewujudkan swasembada pangan dalam empat tahun
Translator: Rangga Pandu, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024