Ekspor perikanan Indonesia mencatat surplus pada tahun 2018-2023

Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia mencatat bahwa negara ini menikmati surplus dalam ekspor perikanan selama periode 2018–2023.

“Saldo perdagangan kita adalah surplus karena impor kita hanya sebesar USD0,65 miliar hingga USD0,7 miliar,” kata Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian Mutu Produk Perikanan dan Kelautan Ishartini di sini pada hari Kamis.

Impor perikanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hotel, restoran, dan kafe, yang mendapatkan ikan yang tidak tersedia di negara ini, tambahnya.

Ekspor produk perikanan Indonesia meningkat dari USD4,86 miliar pada tahun 2018 menjadi USD5,63 miliar pada tahun 2023. Ekspor tertinggi tercatat pada tahun 2022 sebesar USD6,24 miliar.

Tiga komoditas ekspor terbesar adalah udang (USD1,73 miliar); tuna, tongkol, dan cakalang (USD927,1 juta); dan cumi, sotong, dan gurita (USD762,5 juta).

Sementara itu, impor tercatat sebesar USD0,43 miliar pada tahun 2018 dan 2019. Tahun lalu, Indonesia mengimpor produk perikanan senilai USD0,65 miliar.

Impor perikanan utama Indonesia adalah ikan kembung (USD136,9 juta), salmon (USD76,49 juta), dan kepiting (USD72,08 juta).

Ishartini mengatakan bahwa nilai pasar perikanan global mencapai USD184,5 miliar pada tahun 2023. Ini mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar tiga persen selama lima tahun dari 2018 hingga 2023. Namun, dari tahun 2022 hingga 2023, terjadi penurunan sebesar USD9,6 juta, tambahnya.

Lima pasar perikanan global teratas adalah Uni Eropa, Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Asia Tenggara.

Uni Eropa adalah pasar yang sangat menjanjikan bagi sektor perikanan, oleh karena itu Indonesia harus bekerja keras untuk membangun pasar ekspor perikanan di UE sebaik mungkin, katanya.

Berita terkait: Indonesia berupaya meningkatkan ekspor udang vaname ke Mesir
Berita terkait: Kembalinya Indonesia ke ekspor pasir laut menimbulkan kekhawatiran lingkungan

MEMBACA  Kepolisian melakukan tindak lanjut pada individu berawalan T di balik perjudian online: Wakil Presiden

Penerjemah: Aji Cakti, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan komentar