Menteri HAM Indonesia memprioritaskan reformasi struktur dan sistem

\”Jakarta (ANTARA) – Menteri HAM Indonesia, Natalius Pigai, mengatakan pada hari Rabu bahwa prioritas utamanya selama 100 hari pertamanya di kantor akan memperkuat struktur kementeriannya.

\”Dalam dua hingga tiga bulan pertama, saya akan fokus pada nomenklatur, konsolidasi struktural, pembentukan, dan revitalisasi. Prioritas kedua adalah organisasi sistem,\” katanya.

Ia menambahkan bahwa ia kemudian akan menangani penempatan personel, mengakui tantangan yang terlibat.

\”Merancang struktur dan sistem mudah, tetapi merekrut orang sulit karena kami perlu merekrut setidaknya 200 staf,\” tegas Pigai.

Ia juga menekankan perlunya fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik, mengingat Kementerian HAM adalah perpanjangan dari Kementerian Hukum dan HAM sebelumnya.

\”Memberikan fasilitas bergantung pada anggaran. Jika anggaran kami mencukupi, kami akan dapat menawarkan fasilitas yang memadai,\” jelasnya.

Mantan komisioner Komisi Nasional HAM (Komnas HAM) juga menyatakan komitmennya untuk memperkuat anggaran kementeriannya selama 100 hari pertamanya.

\”Selanjutnya adalah memastikan kekuatan anggaran,\” tegas Pigai.

Pada hari Senin, ia membahas alokasi anggaran untuk kementeriannya.

\”Presiden telah mendirikan Kementerian HAM karena visi yang besar. Oleh karena itu, tim transisi telah menyesuaikan anggaran,\” ujarnya.

Upaya pengembangan HAM meliputi penyusunan regulasi, perlindungan warga negara, dan memastikan pemenuhan hak-hak rakyat, tambahnya.

Sebelumnya diumumkan bahwa batas anggaran kementerian untuk tahun 2024 adalah Rp64,855 miliar.

Berita terkait: Mengenal Sjafrie Sjamsoeddin, menteri pertahanan Prabowo

Berita terkait: Taufik Hidayat fokus pada peningkatan olahraga dan pemuda Indonesia

Penerjemah: Fath M, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Pertukaran informasi penting untuk memerangi penyelundupan narkoba: RI