Sebuah penyakit gizi yang dulunya identik dengan para pelaut kuno kini mulai muncul kembali di zaman modern. Para peneliti di Amerika Serikat dan negara lainnya memperingatkan bahwa kasus-kasus penyakit kudis mungkin meningkat, terutama di kalangan populasi rentan seperti anak-anak dengan masalah sensorik, orang tua, dan orang lain yang kesulitan makan atau membeli buah dan sayuran sehat.
Kudis adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C yang parah dan kronis. Tubuh kita membutuhkan vitamin C untuk berbagai fungsi, seperti mendukung sistem kekebalan tubuh kita dan memperbaiki jaringan yang rusak, sehingga orang yang menderita kudis biasanya akan mengalami gejala seperti luka kulit, gigi goyah, pendarahan internal, dan akhirnya kematian jika tidak diobati. Meskipun dokter asal Skotlandia, James Lind, terkenal karena menunjukkan pada pertengahan abad ke-18 bahwa buah jeruk yang kaya akan vitamin tersebut dapat mengobati dan mencegah kudis, namun baru pada abad ke-20 hubungan tersebut terbukti dan diterima secara luas. Berkat pengetahuan itu, kudis sekarang jarang terlihat di sebagian besar wilayah dunia. Namun penelitian terbaru dan laporan kasus menunjukkan bahwa kudis kini menjadi masalah yang lebih relevan lagi.