Perlawanan terhadap Israel berlanjut setelah kematian pemimpin Hamas

Pembunuhan pemimpin Hamas Yehya al-Sinwar oleh pasukan Israel pada hari Rabu tidak akan menghentikan perjuangan melawan Israel, menurut pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.

“Kematian dia menyakitkan, tapi sumbu perlawanan [terhadap Israel] akan terus hidup dan melanjutkan perjuangan,” Khamenei dikutip mengatakan di situs web resminya pada hari Sabtu.

Al-Sinwar adalah pribadi yang berwarna dari perlawanan, “yang sekarang telah naik ke surga para syuhada,” kata Khamenei.

Pemimpin Hamas yang tewas ini dianggap sebagai otak di balik pembantaian di Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan memicu perang Gaza saat ini.

Setelah pendahulunya Ismail Haniyeh dan kepala milisi Hezbollah Lebanon yang didukung Iran, Hassan Nasrallah, al-Sinwar adalah pemimpin Islam ketiga yang tewas dalam beberapa bulan terakhir.

Militer Israel membunuh al-Sinwar di Jalur Gaza dan Nasrallah di Lebanon, sedangkan kematian Haniyeh di ibu kota Iran Tehran juga diatributkan kepada Israel.

Para ahli melihat pembunuhan yang ditargetkan sebagai kemunduran pahit bagi Iran, yang dekat sekali dengan kedua kelompok Islam tersebut.

MEMBACA  Satu dari enam tentara Israel tewas secara tidak sengaja atau oleh tembakan dari rekan sesama