20 pesenam artistik bersaing untuk mendapatkan tempat di Kejuaraan Dunia 2025.

PB Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) memilih 20 atlet senam—10 pria dan 10 wanita—yang akan bersaing untuk mendapatkan tempat di tim nasional untuk Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.

“Berdasarkan hasil Pekan Olahraga Nasional, kami telah memilih 10 atlet pria dan 10 atlet wanita untuk program pelatihan kami,” kata ketua PB Persani Ita Juliati saat peluncuran logo kejuaraan 2025 di Jakarta pada hari Rabu.

Dia menginformasikan bahwa dua atlet pria dan dua atlet wanita akan menjalani pelatihan di Jepang, sementara yang lain akan berlatih di Indonesia di bawah bimbingan pelatih Jepang.

Indonesia telah dipilih sebagai tuan rumah kejuaraan dunia 2025, yang akan berlangsung dari 14 hingga 20 Oktober di Indonesia Arena, Jakarta. Acara ini diharapkan akan menarik 400 hingga 500 atlet dari 60 negara.

Setiap negara dapat menurunkan maksimal tiga atlet pria dan tiga atlet wanita dalam kompetisi. Program pelatihan di Jepang dan Indonesia akan berakhir dengan pemilihan enam atlet senam Indonesia untuk tim nasional.

PB Persani bertujuan untuk menggunakan Kejuaraan Dunia Senam Artistik sebagai acara uji coba untuk mengevaluasi kesiapan dan daya saing atlet senam Indonesia.

“Tujuan utama kami adalah lolos ke Olimpiade 2028, bukan hanya dengan satu atlet tetapi idealnya dengan beberapa,” kata Juliati. “Itulah sebabnya kami telah meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mendirikan pusat pelatihan jangka panjang.”

Earlier this year, Rifda Irfanaluthfi made history by becoming the first Indonesian gymnast to qualify for the Olympics.

Despite suffering from injuries, Irfanaluthfi competed in the all-around gymnastics event at the 2024 Paris Olympics, scoring 9.166 points on the uneven bars. Her coach, Eva Novalina, provided support throughout the competition.

MEMBACA  Untuk Memperkuat Tentara, Putin Memudahkan Jalur Kewarganegaraan bagi Warga Asing

Related news: Olympics: Indonesian gymnast Rifda defies injury in Paris

Translator: A Rauf Andar Adipati, Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024