Modernisasi mengurangi biaya pertanian hingga 70 persen, kata menteri

Modernisasi di sektor pertanian dapat mengurangi biaya produksi hingga 70 persen, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat proses budidaya, yang semuanya mendukung ketahanan pangan nasional, kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Dia menyampaikan hal ini selama kunjungan di Gowa, Sulawesi Selatan, menurut pernyataan dari kementerian yang dirilis pada hari Minggu.

Sulaiman menjelaskan bahwa kementerian telah melaksanakan program pengepompaaan air yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan air di provinsi-provinsi penghasil padi utama, termasuk Sulawesi Selatan.

Dia mencatat bahwa Sulawesi Selatan adalah produsen padi terbesar keempat di negara ini, dengan lebih dari 106.000 hektar sawah. Kabupaten Gowa adalah wilayah penghasil padi terbesar di provinsi itu.

Basri, seorang petani lokal, berbagi bahwa mesin dan pompa modern yang disediakan oleh pemerintah telah membantu dia dan petani lainnya meningkatkan produksi padi.

“Sebelum program pengepompaan, kami hanya bisa panen sekali setahun. Sekarang, kami bisa panen dua kali,” katanya.

Tahun ini, Kementerian Pertanian telah mendistribusikan bantuan reguler senilai Rp365,32 miliar (US$22 juta) ke provinsi tersebut, bersama dengan bantuan tambahan berupa pupuk subsidi (Rp4,8 triliun) dan benih (Rp82,89 miliar).

Kementerian juga telah menyediakan pompa, penyemprot, dan traktor untuk mendukung upaya pertanian provinsi tersebut.

Berita terkait: Kementerian Pertanian bertujuan mendistribusikan 70.000 pompa air hingga September
Berita terkait: Jokowi memeriksa instalasi 80 pompa air di Bantaeng, Sulawesi Selatan

Penerjemah: Muhammad Harianto, Resinta Sulistiyandari
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Menteri Israel Menyusun Rencana untuk Gaza Pasca Perang di Tengah Perpecahan

Tinggalkan komentar