Keringat Berlebihan Terkait dengan Diabetes, Ini Sebab dan Cara Mengatasinya

loading…

Ada banyak alasan mengapa keringat dikaitkan dengan diabetes. Foto/ shutterstock

JAKARTA – Diabetes dapat memiliki dampak pada berbagai bagian tubuh, mulai dari mata dan kaki hingga rambut, jantung, dan kulit. Beberapa penderita diabetes bahkan mengalami keringat berlebih.

Ada banyak alasan mengapa seseorang berkeringat dan diabetes bisa menjadi salah satunya. Pola keringat yang tidak teratur sering kali dikaitkan dengan diabetes, yaitu penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif.

Menurut laporan healtshots, berkeringat adalah proses fisiologis alami yang dilakukan oleh tubuh untuk mengatur suhu. Proses ini dikendalikan oleh sistem saraf otonom, terutama sistem saraf simpatik.

Keringat diproduksi oleh kelenjar keringat yang terdistribusi di seluruh kulit dan terdiri dari air, elektrolit, dan sejumlah kecil produk limbah.

Penyebab Berkeringat

1. Keringat termoregulasiIni adalah jenis keringat yang paling umum dan terjadi sebagai respons terhadap peningkatan suhu tubuh. Hal ini terjadi selama aktivitas fisik atau paparan panas.
2. Berkeringat secara emosionalStres emosional, kecemasan, atau kegugupan dapat memicu keringat. Keringat yang dihasilkan dalam situasi ini seringkali lebih banyak dan dapat terlokalisasi, terutama di telapak tangan, telapak kaki, dan ketiak.
3. Keringat malamBerkeringat saat tidur atau yang dikenal sebagai keringat malam, bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut termasuk perubahan hormonal atau infeksi.
4. Hiperhidrosis sekunderKeringat berlebihan yang tidak berhubungan dengan suhu atau pemicu emosional mungkin disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya. Salah satunya adalah diabetes.

Hubungan Keringat dengan Diabetes

1. Berkeringat karena hipoglikemiaKadar gula darah rendah, yang sering terjadi pada penderita diabetes, dapat memicu keringat berlebih. Tubuh menganggap rendahnya glukosa sebagai ancaman, yang menyebabkan aktivasi sistem saraf simpatik dan akhirnya menyebabkan berkeringat.
2. Keringat akibat neuropatiNeuropati diabetik, suatu komplikasi diabetes yang mempengaruhi saraf, dapat mengganggu fungsi normal kelenjar keringat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan keringat, tergantung pada jenis dan lokasi kerusakan saraf.
3. Neuropati otonomHal ini disebabkan oleh kerusakan saraf otonom yang mengontrol fungsi tubuh yang tidak disengaja, termasuk berkeringat. Hal ini dapat menyebabkan pola keringat yang tidak teratur atau tidak dapat diprediksi pada penderita diabetes.
4. Infeksi dan kondisi kulitPenderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi kulit. Infeksi jamur, misalnya, dapat menyebabkan rasa gatal dan peningkatan keringat di area yang terkena.
5. Diabetes dan keringat malamKeringat malam sering kali terjadi karena rendahnya glukosa darah, yang bisa terjadi pada penderita diabetes. Ketika glukosa darah turun, tubuh menghasilkan adrenalin berlebihan yang menyebabkan keringat.

MEMBACA  Paus Mengutip Bronkitis saat Melewatkan Berbicara dengan Audiens di Vatikan

Cara Mengatasinya

1. Menjaga kadar gula darahMenjaga kadar glukosa darah dalam kisaran yang ditargetkan sangat penting. Pemantauan secara rutin, kepatuhan terhadap obat yang diresepkan, dan gaya hidup sehat dapat membantu mengendalikan gula darah dengan lebih baik.
2. Mengatasi neuropatiMengelola neuropati diabetik melibatkan pengobatan untuk meringankan gejala, modifikasi gaya hidup, dan menjaga kadar glukosa darah yang optimal. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mengatasi neuropati.
3. Antiperspiran topikalAntiperspiran yang dijual bebas yang mengandung aluminium klorida dapat dioleskan pada area yang mengalami keringat berlebih. Hal ini dapat membantu mengendalikan keringat secara lokal.
4. Suntik botoxDalam kasus yang parah, suntikan botox dapat diberikan untuk sementara waktu memblokir sinyal saraf yang bertanggung jawab atas keringat berlebih. Metode ini sering digunakan untuk hiperhidrosis fokal.
5. Tindakan pendinginanAnda dapat menggunakan kain yang menyerap keringat, tetap terhidrasi, dan menggunakan kipas atau alat pendingin. Hal ini dapat membantu mengatur keringat termoregulasi.
6. Perawatan kakiJika Anda mengalami keringat berlebih pada kaki akibat neuropati, menjaga kebersihan kaki dan mengontrol kelembapan sangat penting. Hal ini akan membantu mencegah infeksi.
7. Pengobatan rumahanAnda dapat merendam kaki dalam campuran air dan cuka sari apel untuk membantu mengontrol keringat pada kaki. Mengoleskan soda kue pada area yang berkeringat atau menggunakannya pada sepatu dapat membantu menyerap kelembapan.

(tdy)