Jakarta (ANTARA) – Indonesia saat ini sedang berupaya untuk mempercepat implementasi Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) dengan Kenya untuk meningkatkan perdagangan bilateral kedua negara, menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia.
\”Kami sedang dalam tahap implementasi dan pembahasan untuk mewujudkan potensi kerja sama guna meningkatkan perdagangan antara kedua negara,\” ungkap Direktur Afrika Kementerian tersebut Dewi Justicia Meidiwaty pada Seminar 45 Tahun Hubungan Indonesia dan Kenya di Banten, Kamis.
Beliau mencatat bahwa meskipun hubungan bilateral antara Indonesia dan Kenya baru dibentuk pada tahun 1979, kedua negara tersebut sudah memiliki hubungan yang kuat sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada tahun 1955. Namun, hubungan perdagangan antara keduanya masih terbatas.
\”Meskipun tren perdagangan antara kedua negara tumbuh sebesar 13,4 persen dari tahun 2019 hingga 2023, masih banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kerja sama kita,\” tandasnya.
Menurut Meidiwaty, PTA adalah salah satu alat untuk meningkatkan perdagangan, diikuti oleh penyediaan kerangka hukum untuk melindungi investasi, baik dari Indonesia maupun Kenya, serta untuk memastikan stabilitas dan kepastian bagi para investor.
Berita terkait: Pertamina berencana mendirikan kilang minyak di Kenya: Pandjaitan
Beliau mengungkapkan optimisme bahwa upaya-upaya tersebut tidak hanya akan mendorong lebih banyak perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di Kenya dan sebaliknya, tetapi juga memperkuat kepercayaan untuk kemitraan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan.
Duta Besar Kenya untuk Indonesia Galma Mukhe Boru menyatakan bahwa investasi dari Indonesia adalah salah satu bidang yang harus ditingkatkan, mengingat Indonesia saat ini merupakan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Untuk itu, Pemerintah Kenya berharap dapat bekerja sama dengan Indonesia untuk membawa lebih banyak investasi ke Kenya.
Dubes tersebut menekankan bahwa Kenya dan Indonesia saling bergantung dan membantu satu sama lain di luar Konferensi Bandung dan sampai saat ini, terutama ketika negara-negara di Belahan Bumi Utara masih mendominasi dunia.
Beliau juga memastikan bahwa sebagai bagian dari Global Selatan, Indonesia dan Kenya perlu berkolaborasi untuk saling mendukung dalam konteks Reformasi Dewan Keamanan PBB, reformasi arsitektur keuangan internasional yang tidak adil, pembiayaan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan, dan pembiayaan iklim.
Berita terkait: Indonesia dapat berpartisipasi lebih dalam pengembangan infrastruktur Kenya
Penerjemah: Kuntum Khaira, Raka Adji
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024