David Baker, Demis Hassabis dan John Jumper telah memenangkan Hadiah Nobel Kimia untuk karya mereka tentang protein.
Demis Hassabis mendirikan perusahaan penelitian kecerdasan buatan yang menjadi Google DeepMind.
Protein adalah bahan dasar kehidupan dan terdapat di setiap sel tubuh manusia.
Pemahaman yang lebih baik tentang protein telah mendorong terobosan besar dalam bidang kedokteran.
Professor David Baker, yang berbasis di AS, menggunakan asam amino untuk merancang protein baru, membuka jalan bagi penciptaan protein baru yang digunakan dalam farmasi, vaksin, dan alat lainnya.
Prof Baker mengatakan kepada komite sesaat setelah pengumuman bahwa dia “sangat senang dan sangat terhormat”.
“Saya berdiri di atas bahu para raksasa,” katanya ketika ditanya bagaimana dia berhasil memecahkan kode menciptakan protein.
Dia mengatakan bahwa dia sedang tidur ketika telepon berdering, dan ketika pengumuman itu dibuat, istrinya “mulai berteriak sangat keras” dalam kegembiraan.
Demis Hassabis dan John Jumper berbasis di Inggris menggunakan kecerdasan buatan untuk memprediksi struktur hampir semua protein yang diketahui dan menciptakan alat yang disebut AlphaFold2.
Dewan menyebutnya sebagai “revolusi lengkap” dalam kimia, digunakan oleh 200 juta orang di seluruh dunia.
Pengumuman tersebut dibuat oleh Royal Swedish Academy of Sciences dalam konferensi pers di Stockholm, Swedia.
Para pemenang membagi dana hadiah senilai 11 juta krona Swedia (£810.000). Prof Baker akan menerima separuh dari penghargaan tersebut, dengan separuh sisanya diberikan kepada Mr Hassabis dan Mr Jumper.