Rencana Pertahanan Siber Angkatan Udara Indonesia untuk 20 Tahun ke Depan

Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) bertekad untuk menyertakan langkah-langkah pengembangan teknologi cyber ke dalam rencana strategisnya untuk dua dekade mendatang, menurut Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Tonny Harjono.

“Kami sedang membangun posisi Angkatan Udara untuk 20 tahun ke depan, termasuk dengan mempertimbangkan pengembangan teknologi dalam Empat Rencana Strategis Angkatan Udara selama lima tahun,” katanya saat ditemui di Markas Besar Angkatan Udara di Jakarta Timur pada hari Rabu.

Beliau menekankan bahwa TNI AU telah mulai memperhatikan teknologi cyber, mengingat bahwa dunia telah memasuki era perang cyber.

Harjono menjelaskan bahwa konsep tersebut dapat merujuk pada serangan yang ditargetkan pada aset non-tradisional, seperti jaringan informasi dan data pemerintah, atau penyebaran propaganda yang bertujuan untuk menjatuhkan suatu negara secara tidak konvensional.

Untuk mewujudkan posisi cyber yang tangguh pada tahun 2044, beliau menegaskan bahwa TNI AU telah mengidentifikasi langkah-langkah jangka pendek, dengan yang pertama adalah menyiapkan sumber daya manusia yang dilengkapi dengan pengetahuan pertahanan cyber yang memadai.

Berkaitan dengan berita terkait: TNI memasuki era perang baru dengan kekuatan cyber

Kedua, marsekal tersebut mengatakan pihaknya akan memerlukan atau menguasai fasilitas dan teknologi yang lebih canggih untuk memperkuat pertahanan cyber Indonesia.

“Saya menyadari bahwa mengikuti perkembangan elektronik bukanlah hal yang mudah atau murah. Oleh karena itu, diperlukan anggaran yang cukup besar,” katanya.

Merinci langkah terakhir, Harjono menekankan bahwa Angkatan Udara akan memerlukan badan pusat yang akan berfungsi sebagai platform kerja utama untuk semua bakat pertahanan cybernya.

Kepala staf itu menyatakan optimisme bahwa TNI AL akan berhasil mencapai tujuan penguatan pertahanan cybernya pada tahun 2044 untuk memastikan keamanan cyber Indonesia.

MEMBACA  Indonesia dan Liberia membahas kerja sama di tiga sektor kunci

Berita terkait: Kementerian bertujuan untuk menyediakan pelatihan keamanan cyber kepada 1 juta orang Indonesia

Penerjemah: Walda M, Tegar Nurfitra
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan komentar