Inflasi Argentina bulan September diprediksi mencapai level terendah sejak akhir 2021

BUENOS AIRES (Reuters) – Tingkat inflasi bulanan Argentina diperkirakan akan melambat menjadi 3.5% pada bulan September, yang akan menjadi tingkat bulanan terendah sejak akhir 2021, sebuah survei dari para ekonom Reuters pada hari Selasa menunjukkan.

Tingkat itu akan menjadi tanda kemajuan bagi pemerintahan Presiden libertarian Javier Milei, yang telah fokus pada penstabilan harga-harga yang melambung sejak menjabat pada bulan Desember.

Proyeksi inflasi bulan lalu berkisar dari 3.1% hingga 4.0%, survei dari 27 analis Argentina dan internasional menunjukkan, memberikan estimasi median dan rata-rata mean sebesar 3.5%.

Badan statistik nasional Argentina akan menerbitkan data pada hari Kamis.

Outlook bulan September ini “sangat menggembirakan,” kata Clara Alesina, seorang ekonom di Fundacion Libertad y Progreso, sebuah lembaga pemikir. “Perlambatan inflasi umum dan yang mendasar mencerminkan bagaimana pasar telah bereaksi positif terhadap keputusan yang diambil.”

Firma konsultan EcoGO mengatakan dalam laporannya bahwa beberapa faktor membantu melambatkan kenaikan harga pada bulan September, termasuk penurunan aktivitas ekonomi dan apresiasi nilai tukar paralel.

Meskipun tingkat bulanan kenaikan harga menurun, warga Argentina masih merasakan beban inflasi tahunan tiga digit.

Inflasi dalam 12 bulan hingga Agustus mencapai 236.7%, tertinggi yang tercatat di dunia.

Analis yang disurvei dalam survei bank sentral yang diterbitkan pekan lalu memperkirakan inflasi tahun penuh untuk tahun 2024 sebesar 123.6%.

(Pelaporan oleh Hernan Nessi; Pengeditan oleh Mark Porter)

MEMBACA  Miliarder Warren Buffett Menjual 67% Saham Berkshire di Apple dan Memasuki Merek Konsumen Terkenal yang Sahamnya Melonjak 7.000% Sejak IPO-nya