Uni Eropa akan memberikan suara mengenai pengenaan pajak impor terhadap mobil listrik China

Sebuah pemungutan suara penting Uni Eropa (UE) dijadwalkan akan dilakukan nanti mengenai apakah akan memberlakukan pajak besar pada impor mobil listrik dari China.

Langkah untuk memperkenalkan tarif bertujuan untuk melindungi industri mobil Eropa dari yang diyakini politisi UE sebagai subsidi negara China yang tidak adil pada mobilnya sendiri.

Pajak hingga 45% bisa diberlakukan pada mobil listrik yang dibuat di China selama lima tahun ke depan jika anggota UE mendukung proposal tersebut, tetapi ada kekhawatiran bahwa langkah tersebut bisa meningkatkan harga kendaraan listrik (EV) bagi pembeli.

Keputusan ini juga berisiko memicu perang dagang antara Brussels dan Beijing, yang telah mengutuk tarif tersebut sebagai proteksionis.

China telah mengandalkan produk high-tech untuk membantu menghidupkan kembali ekonominya yang lesu dan UE adalah pasar luar negeri terbesar bagi industri mobil listrik negara tersebut.

Industri mobil dalam negeri China telah tumbuh pesat selama dua dekade terakhir dan merek mobilnya telah mulai masuk ke pasar internasional, memicu ketakutan dari UE bahwa perusahaan mereka sendiri tidak akan mampu bersaing dengan harga yang lebih murah.

UE memberlakukan tarif impor dengan tingkat yang berbeda pada produsen China berbeda pada musim panas lalu, tetapi pemungutan suara Jumat ini akan menentukan apakah mereka akan diberlakukan.

Pajak tersebut dihitung berdasarkan perkiraan berapa banyak bantuan negara China yang diterima setiap produsen mengikuti penyelidikan UE. Komisi Eropa menetapkan bea masuk individu pada tiga merek EV China utama – SAIC, BYD, dan Geely.

Angka menunjukkan bahwa pada Agustus tahun ini, registrasi mobil listrik baterai UE turun 43,9% dari tahun sebelumnya.

Di Inggris, permintaan untuk mobil listrik baru mencapai rekor baru, tetapi penjualan sebagian besar didorong oleh kesepakatan komersial dan diskon produsen besar, menurut badan perdagangan industri.

MEMBACA  Di Seoul, Blinken Membuat Peringatan tentang Ancaman Desinformasi terhadap Demokrasi

Anggota UE tetap terbagi mengenai tarif. Jerman, yang industri pembuat mobilnya sangat bergantung pada ekspor ke China, kemungkinan tidak akan memberikan suara mendukung mereka.

Pembuat mobil Jerman telah bersuara keras menentangnya. Volkswagen mengatakan bahwa mereka adalah “pendekatan yang salah”.

Namun, Prancis, Yunani, Italia, dan Polandia kemungkinan akan memberikan suara mendukung pajak impor. Proposal UE hanya dapat diblokir jika mayoritas yang memenuhi syarat dari 15 anggota memberikan suara menentangnya.

Pada Jumat, SAIC – yang memiliki merek MG – mengatakan tidak akan mengubah harga mobil listriknya tahun ini, terlepas dari hasil pemungutan suara.

Tinggalkan komentar