Kami sedang mempromosikan beras dan jagung. Seperti yang diharapkan oleh Presiden, produksi beras dan jagung pada tahun 2024 dapat meningkatkan cadangan pangan nasional untuk mencapai swasembada. Lamongan (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, ikut dalam penanaman jagung di desa Takerharjo, kecamatan Solokuro, kabupaten Lamongan, Jawa Timur, sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan produksi nasional. “Penanaman ini akan terus dilakukan di berbagai daerah untuk meningkatkan produksi nasional karena saat ini, Kementerian Pertanian sedang fokus pada peningkatan produksi jagung dan beras,” katanya di Lamongan pada hari Selasa. Dia ikut dalam kegiatan penanaman jagung, yang mencakup luas area 28 hektar, bersama dengan kepala kabupaten Lamongan, Yuhronur Efendi, dan wakil kepala kabupaten Lamongan, Abdul Rouf. “Kami sedang mempromosikan beras dan jagung. Seperti yang diharapkan oleh Presiden, produksi beras dan jagung pada tahun 2024 dapat meningkatkan cadangan pangan nasional untuk mencapai swasembada,” katanya. Wakil menteri lebih lanjut mengatakan bahwa dia berharap pemerintah daerah akan berperan aktif dalam mendukung keamanan pangan nasional, terutama untuk komoditas beras dan jagung. “Selain itu, beberapa waktu lalu, kita menghadapi El Nino yang menyebabkan musim tanam ditunda,” katanya. Sementara itu, kepala kabupaten Lamongan, Efendi, mengatakan bahwa daerah tersebut termasuk dalam lumbung pangan nasional. Pada tahun 2022, produksi jagung di kabupaten tersebut mencapai 1,2 juta ton, menjadikannya produsen jagung terbesar di Jawa Timur. Dia berharap kehadiran wakil menteri akan mendorong petani di Lamongan bahkan di tengah cuaca yang tidak pasti. “Ini menunjukkan bahwa kualitas pertanian di kabupaten Lamongan sedang meningkat dan memberikan kemakmuran bagi petani,” katanya. Dia mengatakan bahwa sektor pertanian di kabupaten Lamongan memberikan kontribusi terbesar sebesar 33 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) regional pada tahun 2023. Selain itu, tingkat pertukaran petani (NTP) meningkat dari 114 pada tahun 2022 menjadi 116 pada tahun 2023. Berita terkait: Lampung melakukan penguatan hilir untuk produk jagung Berita terkait: Kementerian mendorong petani jagung untuk mengoptimalkan manajemen panen Berita terkait: Sorgum, alternatif bahan makanan pokok jagung di tengah perubahan iklim: BRIN