Rusia menyerang pusat medis di Sumy, Ukraina bagian timur laut pada Sabtu pagi lalu kemudian menyerang lagi saat bangunan tersebut sedang dievakuasi, menewaskan sembilan orang dan melukai 20 lainnya, kata pejabat Ukraina.
Juru bicara Ukraina mengatakan bahwa saat serangan terjadi, terdapat 86 pasien dan 38 staf di rumah sakit tersebut.
“Serangan pertama menewaskan satu orang dan merusak langit-langit beberapa lantai rumah sakit,” kata Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko di Telegram.
Saat evakuasi berlangsung, Rusia menyerang lagi, menewaskan lima orang tambahan, katanya.
Badan Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan di Facebook bahwa sembilan orang tewas, termasuk seorang karyawan polisi nasional, dan 20 lainnya terluka.
“Setiap orang di dunia yang berbicara tentang perang ini harus memperhatikan di mana Rusia melakukan serangan. Mereka menyerang rumah sakit, objek sipil, dan nyawa orang,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Telegram.
“Hanya kekuatan yang dapat memaksa Rusia untuk berdamai. Damai melalui kekuatan adalah satu-satunya cara yang benar.”
Klymenko tidak menyebutkan senjata apa yang digunakan dalam serangan Sabtu ini tetapi administrasi regional dan angkatan udara mengatakan serangan dilakukan oleh drone.
Serangan di kota Sumy dan wilayah Sumy telah menjadi lebih sering sejak pasukan Ukraina meluncurkan operasi di wilayah Kursk Rusia pada Agustus dan menangkap puluhan pemukiman.
Kota Sumy terletak hanya 32 km dari perbatasan Rusia dan pasukan Rusia, yang memulai invasi penuh skala ke Ukraina pada Februari 2022, telah menyerang wilayah dan kota tersebut dengan drone dan bom pandu.
Angkatan Udara Ukraina sebelumnya mengatakan mereka telah menembak jatuh 69 dari 73 drone selama serangan Rusia semalam yang melibatkan dua rudal balistik dan dua rudal jelajah.
Sekitar 15 drone serangan Rusia hancur oleh pertahanan udara di ibu kota Kyiv dan sekitarnya, kata administrasi militer di sana.