Wakil Menteri: Masyarakat Indonesia Optimis Mengenai Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI)

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, mengatakan bahwa masyarakat Indonesia optimis tentang pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

“Masyarakat Indonesia termasuk yang paling optimis dalam hal pemanfaatan AI,” katanya, seperti yang dikutip dalam pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika pada hari Senin.

Wakil menteri tersebut menyampaikan pernyataannya saat Konsultasi Tertutup Menteri mengenai Laporan Sementara Badan Penasihat Tingkat Tinggi UNSG tentang AI di Slovenia pada hari Minggu (4 Februari 2024).

Ia mengatakan bahwa start-up Indonesia, yang jumlahnya terus bertambah menjadi 198, telah menunjukkan kesiapan negara untuk memanfaatkan AI.

Menurutnya, fakta bahwa banyak perusahaan start-up yang memanfaatkan teknologi AI untuk menyediakan layanan di Indonesia menunjukkan potensi besar untuk penggunaan dan pengembangan AI di negara ini.

Patria menginformasikan bahwa kementeriannya memiliki beberapa program andalan untuk mengembangkan start-up.

Program-program tersebut termasuk “1.000 Start-up Digital” dan “Start-up Studio Indonesia”.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan program HUB.ID untuk menghubungkan start-up dengan investor.

Ia mengatakan bahwa beberapa perusahaan start-up telah diciptakan melalui program-program tersebut, termasuk Feedloop AI, Evermos, dan eFishery.

Pada pertemuan tersebut, ia juga membahas penggunaan AI dan Internet of Things (IoT) untuk menyediakan solusi bagi layanan publik.

Pada tanggal 19 Desember 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengeluarkan Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Buatan sebagai bagian dari tahap awal pengembangan model tata kelola AI.

Prinsip-prinsip etika dalam surat edaran tersebut mencakup beberapa elemen: inklusivitas, kemanusiaan, keamanan, aksesibilitas, transparansi, kredibilitas dan akuntabilitas, perlindungan data pribadi, pembangunan berkelanjutan dan lingkungan, dan kekayaan intelektual.

Berita terkait: Indonesia memperjuangkan kepentingan Global South dalam forum AI global

MEMBACA  Kekuatan Hukum di Indonesia Melemah

Berita terkait: Yayasan ASEAN dan Microsoft Meluncurkan Program AI TEACH for ASEAN untuk Membentuk Masa Depan Teknologi di Wilayah

Penerjemah: Livia Kristianti, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024