Empat belas penumpang diselamatkan setelah pesawat Smart Air keluar landasan pacu

Jakarta (ANTARA) – Sebanyak empat belas orang berhasil diselamatkan dari pesawat caravan Smart Air setelah pesawat tersebut tergelincir dari landasan pacu di Bandara Aminggaru, Distrik Puncak, Papua Tengah, pada hari Senin pagi.

“Saat ini situasi di bandara aman dan aktivitas operasional berjalan normal,” kata Kepala Kepolisian Puncak, Komisaris I Nyoman Punia, dalam pernyataan pers pada hari Senin.

Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 07.31 waktu setempat pada hari Senin. Personel keamanan dan warga setempat yang melihat pesawat tergelincir dari landasan pacu langsung berlari menuju pesawat untuk menyelamatkan pilot, kopilot, dan 12 penumpangnya, katanya.

Para penumpang tersebut diidentifikasi sebagai Yofri, Erina Murib, Denius, I Putu Dhyana, Yulius Harikatang, Obet Kafiota, Irince, Melince, Weta, Kior, Melinus Tabuni, dan Julinus.

Mengutip dari ANTARA sebelumnya, ia mengatakan bahwa pesawat kemungkinan tergelincir dari landasan pacu dan menabrak pagar bandara akibat kegagalan rem.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, pilot pesawat bernama Ilman, dan kopilot bernama Ilham, tiba-tiba mengalami kegagalan rem saat mencoba mengarahkan pesawat utilitas dengan nomor registrasi PK-SJN menuju apron bandara.

Sebagai respons, pilot dengan spontan memutar pesawat ke kiri, menyebabkannya tergelincir dari landasan pacu dan menabrak pagar bandara, kata Punia.

Sementara itu, juru bicara Kepolisian Papua, Komisaris Senior Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan bahwa pesawat tersebut lepas landas dari Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Selama penerbangan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Bandara Aminggaru, tidak ada laporan pesawat mengalami cuaca buruk, tambahnya.

Kepala Bandara Aminggaru, Oktovianus Sawaki, sebelumnya mengatakan bahwa insiden Smart Air tidak mengganggu aktivitas operasional bandara.

ANTARA melaporkan sebelumnya bahwa Papua telah menyaksikan beberapa kecelakaan udara dalam beberapa tahun terakhir.

MEMBACA  Penerbangan Korean Air Menghentikan Makanan Instan, Menyebutkan Gangguan Udara

Pada tanggal 18 September 2019, pesawat Twin Otter yang mengangkut paket beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog) hilang saat dalam perjalanan dari Bandara Mozes Kilangin menuju Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak.

Namun, operasi pencarian intensif yang dilakukan selama beberapa hari berhasil menemukan pesawat Twin Otter tersebut.

Pada tahun 2023, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mencatat peningkatan sedikit dalam jumlah kecelakaan penerbangan di daerah dataran tinggi, terutama di Papua.

KNKT telah mencatat total tujuh kasus kecelakaan dan 13 kejadian serius, dengan kejadian tergelincir dari landasan pacu menjadi kejadian paling sering, kata Soerjanto Tjahjono, Ketua KNKT.

Kejadian paling mencolok adalah kecelakaan Cessna C208B yang menabrak gunung di Papua dan empat kecelakaan tail-strike yang melibatkan pesawat Boeing 737.

Berita terkait: Pesawat Smart Air tergelincir dari landasan pacu di Papua Tengah, 14 selamat

Berita terkait: Papua Pegunungan: Pejabat menemukan jasad korban kecelakaan pesawat

Penerjemah: Laily R, Rahmad Nasution
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024