BPOM mengejar tiga langkah untuk mendorong kematangan industri farmasi

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengambil tiga langkah untuk membantu industri farmasi nasional mencapai kematangan maksimum. Langkah-langkah tersebut meliputi memotivasi dan membantu industri, memberikan insentif, dan membangun peluang untuk mengekspor produk.

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan di sini pada hari Selasa bahwa membangun kematangan industri penting karena mencerminkan kualitas produksi, distribusi, dan penjualan, antara lain.

Saat ini, secara umum, kematangan industri nasional terbatas pada tingkat ketiga atau tingkat perhitungan, katanya.

Dia mengatakan bahwa industri farmasi adalah salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, menghasilkan pendapatan Rp100 triliun hingga Rp140 triliun (USD6,6 miliar–USD9,2 miliar) setiap tahun.

Dengan mencapai tingkat kematangan tertinggi dan memanfaatkan potensi industri, Indonesia dapat menghasilkan dua hingga tiga kali lipat dari jumlah tersebut, demikian Ikrar menekankan.

“Pertama, potensi domestik dengan jumlah penduduk yang cukup besar, keempat di dunia, dengan 282,4 juta,” katanya.

Jumlah penduduk yang besar juga didukung dengan titik distribusi yang luas, misalnya, ada setidaknya delapan ribu apotek yang tersebar di seluruh Indonesia, tambahnya.

“Kedua, jika produk-produk kita sudah mendapat akreditasi dengan baik, maka bisa diekspor,” katanya.

Selain itu, mencapai tingkat kematangan tertinggi akan memiliki dampak positif lainnya, misalnya, pemenuhan permintaan nasional akan obat-obatan melalui produksi, yang pada gilirannya akan membuat harga turun dan lebih terjangkau.

Untuk mencapai tingkat kematangan tertinggi, BPOM memotivasi dan membantu industri farmasi agar 240 perusahaan di industri tersebut berkembang dengan baik, katanya.

Selain itu, katanya, dia berharap inisiatif tersebut akan menciptakan lebih banyak perusahaan farmasi, sehingga produksi obat dapat ditingkatkan.

Insentif tersebut melibatkan penerbitan izin yang lebih cepat, katanya. Misalnya, izin yang awalnya memerlukan 120 hari untuk diterbitkan sekarang dapat diperoleh dalam 90 hari atau bahkan lebih cepat, tambahnya.

MEMBACA  SpaceX memenangkan kontrak NASA untuk penghancuran reentry ISS

Yang ketiga, katanya, adalah membangun reputasi industri nasional di tingkat global, seperti melalui Pharmaceutical Inspection Co-operation Scheme (PIC/S) atau dengan masuk ke WHO Listed Authority.

“Untuk meyakinkan pasar internasional, agar bisa (mengembangkan) pasar ke luar negeri. Karena reputasi itu penting,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, dia juga menginformasikan bahwa dari 240 perusahaan di industri farmasi, hanya sekitar 160 yang aktif.

Ikrar mengatakan bahwa hanya satu perusahaan dianggap berada pada tingkat kematangan kelima, atau tingkat generatif, sementara 60 persen perusahaan berada pada tingkat kematangan ketiga.

Tinggalkan komentar