Meningkatkan pajak tembakau dapat melindungi kesehatan masyarakat: kementerian

Penyesuaian naiknya cukai tembakau dapat membantu menyelamatkan masyarakat Indonesia dari dampak konsumsi rokok berlebihan akibat harga yang rendah dan akses yang mudah, menurut seorang pejabat dari Kementerian Kesehatan.

“Meningkatkan cukai sangat penting untuk mencegah masyarakat dengan mudah mendapatkan rokok dengan harga murah di Indonesia,” kata Benget Saragih, anggota tim kerja Kementerian untuk pengendalian penyakit tembakau, dalam sebuah diskusi virtual pada Jumat.

Oleh karena itu, regulasi dan kebijakan untuk meningkatkan harga rokok dengan menaikkan tarif cukai diperlukan untuk menyelamatkan generasi muda dan mencapai tujuan Indonesia Emas 2045, tambahnya.

“Rekomendasi kami adalah untuk mengurangi akses terhadap rokok dengan cara meningkatkan cukai dan menyederhanakan produk tembakau melalui kebijakan peningkatan cukai,” kata Saragih.

Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Implementasi Undang-Undang Kesehatan, yang bertujuan meningkatkan layanan promosi dan preventif untuk mencegah orang jatuh sakit.

Peraturan ini juga bertujuan mengurangi jumlah perokok aktif di bawah usia 21 tahun melalui kebijakan konkret, baik fiskal maupun non-fiskal, katanya.

“Jika target kita tahun 2025-2029 sejalan dengan regulasi ini, kita akan mengurangi prevalensi perokok usia 21 tahun ke bawah. Hal ini membutuhkan kebijakan dari segi non-fiskal maupun fiskal,” jelasnya.

Dia mengamati bahwa dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, jumlah perokok aktif di Indonesia cukup besar, mencapai 37,9 persen dari total populasi 270 juta.

Dengan angka tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-13 di dunia dalam hal konsumsi rokok, ujar Saragih.

Dengan jumlah perokok yang besar, masyarakat Indonesia berisiko terkena penyakit akibat konsumsi rokok aktif dan pasif, seperti penyakit jantung, kanker, dan stroke, katanya.

Saat ini, orang muda di Indonesia menjadi rentan terhadap penyakit jantung akibat konsumsi makanan dan gaya hidup yang tidak sehat serta konsumsi rokok berlebihan, tambah Saragih.

MEMBACA  Pulau ini Menjadi Destinasi Liburan Favorit Pangeran William dan Kate Middleton Bersama Anak-anak mereka

Jumlah kematian akibat konsumsi rokok telah mencapai delapan juta per tahun. Tujuh juta kematian disebabkan oleh perokok aktif dan 1,2 juta sisanya disebabkan oleh perokok pasif, tambahnya.