Petani Meminta Kementan Melindungi Keberlangsungan Tembakau dan Cengkeh

Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Kementerian Pertanian (Kementan) Rizal Ismail menerima surat permohonan perlindungan dari perwakilan petani tembakau dan petani cengkeh. Surat yang diserahkan oleh Sekjen DPN Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) dan Sekjen Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) tersebut meminta komitmen Kementan untuk melindungi keberlangsungan tembakau dan cengkeh sebagai komoditas strategis nasional yang menjadi ladang penghidupan bagi jutaan petani di Indonesia.

Apalagi saat ini para petani khawatir dengan kepungan regulasi yang dinilai diskminatif terhadap mereka, yakni ketentuan kemasan rokok polos tanpa merek yang tertuang dalam Rancanagn Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) yang tengah dikebut penyusunannya oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). RPMK ini merupakan aturan pelaksana dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 28 Tahun 2024 yang juga menuai penolakan dari berbagai pihak, tidak terkecuali petani. Sejumlah aturan eksesif ini diperkirakan mengancam mata pencaharian jutaan petani dan akan menggerus kontribusi industri tembakau terhadap perekonomian nasional maupun daerah.

“Kami Kementan secara regulasi akan terus melindungi keberlangsungan komoditas dan petani tembakau serta cengkeh. Kontribusi tembakau dan cengkeh sangat besar. Ini perlu disuarakan dan ini akan menjadi concern kita bersama. Untuk ke depan, kita akan terus mengawal. Masih ada ruang dan waktu untuk perbaikan. Kami setiap saat di Kementan terbuka untuk menerima masukan,” kata Rizal Ismail dalam keterangannya, Jumat (13/9/2024). “Setelah Bunex kami akan mengundang rekan-rekan asosiasi untuk membahas dan menyampaikan masukan lagi terutama kepada Presiden yang baru terpilih karena beliau sangat pro petani. Harapannya agar keluh kesah dapat didengar,” tegasnya.

Sekretaris Jenderal DPN APTI Kusnasi Mudi menuturkan, saat ini adalah masa puncak panen tembakau di seluruh Indonesia. Seluruh petani tembakau di 15 provinsi sedang menuai hasil panen dengan penuh optimisme.

MEMBACA  Sinyal telah diblokir oleh Venezuela dan Rusia