PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah merilis peringkat kredit korporat dan obligasi PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) yaitu idB dengan outlook stabil. Stabilitas ini mencerminkan komitmen WSBP dalam menerapkan manajemen korporat yang hati-hati dan berorientasi pada pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan.
“WSBP optimis dapat meningkatkan peringkat kreditnya dengan melakukan transformasi bisnis dengan memperkuat dasar keuangan dan meningkatkan arus kas perusahaan serta pemenuhan tepat waktu kewajiban keuangan dalam perjanjian homologasi seperti yang selalu kami lakukan,” kata Fandy Dewanto, Sekretaris Perusahaan WSBP.
Peringkat ini diberikan berdasarkan posisi yang mapan WSBP di industri beton Precast dan Readymix. WSBP juga terus berupaya memperkuat dasar keuangan perusahaan, menerapkan skema restrukturisasi, dan meningkatkan arus kas. WSBP telah menunjukkan kinerja yang baik melalui implementasi sukses dari semua skema restrukturisasi keuangan yang disepakati dalam Perjanjian Penyelesaian.
WSBP telah menyelesaikan 3 tahap pembayaran CFADS dengan total nilai Rp236,27 miliar tepat waktu. Pembayaran tranche ke-4 dijadwalkan pada 25 September 2024 dengan nilai setidaknya Rp75 miliar. Selain itu, Perusahaan juga telah menyelesaikan konversi 85% kewajiban kepada Kreditur Obligasi melalui penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK). WSBP juga telah melakukan Private Placement Tahap 1 dan 2 untuk menyelesaikan kewajiban kepada kreditur dagang.
Selain itu, program transformasi bisnis yang diterapkan oleh WSBP juga telah menunjukkan hasil positif. Hal ini terlihat dari penguatan pangsa pasar, peningkatan nilai kontrak, dan peningkatan signifikan pendapatan operasional. Per 31 Juli 2024, Nilai Kontrak Dikelola (NKD) WSBP mencapai Rp2,88 triliun yang terdiri dari penjualan produk Readymix sebesar Rp1,05 triliun, Precast sebesar Rp1,11 triliun, dan Jasa Konstruksi senilai Rp704,86 miliar, serta Sewa Peralatan senilai Rp17,62 miliar.
“Kami berkomitmen untuk melanjutkan program transformasi bisnis yang sedang berlangsung, dengan tujuan mencapai peringkat kredit Investment Grade dalam jangka panjang,” tambah Fandy.
Peringkat ini diharapkan menjadi dasar yang kuat bagi WSBP untuk terus tumbuh dan memperkuat posisi perusahaan di industri manufaktur beton di Indonesia. Partisipasi Menteri BUMN, Erick Thohir, juga telah memberikan dampak positif pada proses restrukturisasi dan transformasi dalam BUMN, termasuk WSBP. Dukungan dan arahan strategis yang diberikan telah membantu perusahaan mencapai peringkat kredit ini, yang sejalan dengan visi Kementerian BUMN dalam memperkuat kinerja dan daya saing BUMN Karya.
Selain itu, stabilitas peringkat ini juga merupakan bukti komitmen WSBP dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan manajemen risiko yang efektif dalam setiap aspek operasinya. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, WSBP telah berhasil mempertahankan kepercayaan para pemangku kepentingan, memperkuat posisi perusahaan, dan menjaga kinerja yang berkelanjutan di industri beton Precast dan Readymix di Indonesia.